Direktur olah raga tim Angel Nieto mengungkapkan tim tersebut tertarik untuk menjadi tim satelit Yamaha pada MotoGP 2019 dan seterusnya.
Tim Angel Nieto telah menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan mesin Yamaha di MotoGP 2019 dan seterusnya, setelah keputusan mengejutkan Tech3 untuk mengakhiri hubungannya dengan Yamaha pada akhir tahun ini. Gino Borsoi, direktur olahraga tim Angel Nieto yang baru saja menduduki posisi ini, yang akan memantau Alvaro Bautista dan Karel Abraham di mesin Ducati tahun ini, mengakui bahwa dia sungguh terkejut oleh pengumuman Tech3 pada akhir Februari.
Gino Borsoi mengatakan kepada Crash.net pada tes MotoGP baru-baru ini di Qatar bahwa kemungkinan untuk memakai mesin Yamaha M1 di musim depan adalah sebuah pilihan yang ingin kami eksplorasi.
Sejujurnya, kami tidak tahu bahwa Tech 3 memutuskan untuk menghentikan kontrak dengan Yamaha,” kata Borsoi. “Itu juga kejutan bagi kami. Sekarang kami memiliki kesempatan yang bisa kami coba tentunya. Ide kami adalah duduk dan mendiskusikannya dengan Ducati saat balapan berlangsung di Qatar tapi sekarang pabrikan lain membutuhkan tim, jadi mengapa tidak berbicara dengan mereka? Kami senang dengan Ducati. Kami mendapat dukungan dari mereka. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi kami untuk menemukan pabrikan lain. “Motor satelit Yamaha benar-benar motor bagus, dengan kecepatan yang sangat bagus. Setiap pembalap yang mengendaraimotor ini, dia melaju cepat sejak awal jadi mengapa tidak berdiskusi dengan Yamaha? ”
Tim Angel Nieto telah menggunakan mesin Ducati sejak 2016, dan mencetak sejumlah hasil mengesankan dengan Eugene Laverty dan Bautista. Seperti musim lalu, pembalap Spanyol itu akan menggunakan motor Ducati tahun lalu untuk MotoGP 2018 sementara rekan setimnya Abraham akan menggunakan GP16.
Namun Borsoi sangat menyadari bahwa Tim Angel Nieto berada di belakang Pramac, yang pada dasarnya merupakan tim Ducati ‘Junior’. Peralihan ke mesin Yamaha akan menjadikannya tim kedua. Terlebih lagi, M1 telah terbukti menjadi paket fantastis bagi pembalap baru di MotoGP, seperti yang ditunjukkan oleh Johann Zarco, Jonas Folger, dan, baru-baru ini, Hafizh Syahrin.
“Itu selalu menjadi target kami untuk menjadi bagian dari pabrikan, untuk menjadi tim kedua sebuah pabrikan dan saat ini kami belum,” kata Borsoi. “Dengan Yamaha, kami punya kesempatan menjadi tim kedua. “Kami belum mulai berbicara dengan mereka. Mungkin pintu masih terbuka atau seseorang di sekitar paddock sudah memiliki kesepakatan. “‘seseorang’ yang dia maksud adalah Marc VDS, tim satelit lain yang juga berminat untuk beralih produsen pada akhir musim ini. Yamaha adalah tujuan yang memungkinkan, seperti Suzuki.
Dalam sebuah percakapan baru-baru ini dengan Crash.net, manajer tim MotoGP Suzuki, Davide Brivio mengungkapkan bahwa “tim satelit adalah salah satu target kami untuk 2019. Kami benar-benar ingin melakukannya dan kami benar-benar harus memilikinya. ”
Salah satu sandungan untuk potensi tim Yamaha-Angel Nieto adalah daya tarik Valentino Rossi yang ingin memiliki tim MotoGP begitu ia pensiun dari kompetisi ini, yang bisa jadi berakhir tahun 2020. Jika itu yang terjadi, skuad Rossi pasti akan bekerja sama dengan Yamaha pada 2021, yang berarti tim satelit saat ini hanya akan memiliki kesepakatan dua tahun, kecuali Yamaha siap untuk menjalankan enam mesin pada tahun 2021.