Jack Miller yakin Valentino Rossi dan Marc Marquez harus mengakhiri perseteruan “kekanak – kanakan” mereka, terkait perseteruan mereka selama Grand Prix Argentina dua minggu lalu.
Dan dia tidak malu mengingatkan konsekuensi tragis yang terjadi jika membiarkannya, mengutip insiden serupa di masa lalu MotoGP yang tidak terlalu jauh berbeda.
Kamis di Austin adalah pertama kalinya kedua pembalap menghadapi media secara massal sejak insiden itu. Tetapi tidak dalam konferensi pers resmi. Sebagai gantinya, masing – masing bertemu para media saja di unit perhotelan tim mereka.
Marquez tetap teguh dalam mempertahankan bahwa dia hanya membuat kesalahan, tidak mau ditarik kembali ke kontroversi tuduhan Rossi bahwa dia sengaja mencoba memaksa pembalap lain gagal finis atau jatuh ketika melewati mereka, dan bahwa dia “menghancurkan” olahraga. Sama halnya Rossi mengatakan perasaannya tidak berubah, tetapi: “lebih baik untuk melihat ke masa depan.”
Semua pembalap dijadwalkan untuk berkumpul pada pertemuan Komisi Keselamatan seperti biasa pada hari Jumat di Circuit of The Americas, di mana mereka akan dipimpin oleh kepala Dorna Carmelo Ezpaleta.
Tetapi terlepas dari potensi perubahan cara pembalap diberi sanksi atau bagaimana pengurus mengatasi insiden di trek, Miller mengatakan olah raga perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengelola bentrok antar pembalap setelah panasnya pertempuran.
“Saya pikir mereka perlu mengendalikannya sedikit lebih baik dalam adu argumen di dalam paddock,” kata Miller. “Kami di sini untuk balapan sepeda motor dan kami di sini untuk bertarung tetapi pertarungan umumnya harus mencoba untuk tetap di jalur dan tidak mencoba untuk berlebihan di media.
“Saya pikir itu adalah salah satu hal yang paling jelas. Ada banyak orang yang datang terutama wartawan mendatangi Anda mencoba membuat Anda mengatakan sesuatu untuk mengacaukan suasana dan saya pikir itu bukan cara yang benar.
“Saya mengerti semua orang mencari cerita yang hebat dan ingin mendapatkan sebanyak mungkin penonton, tetapi terkadang itu bukan cara yang benar dan itu juga membelokkan kebenaran dan membuat orang lain terlihat buruk.
“Pertarungan yang saya pikir harus tetaplah di trek dan tentu saja kami adalah seorang pembalap, kami harus berhati-hati dengan apa yang kami katakan karena kata – kata dapat dipelintir seperti yang telah kami lihat berkali – kali sebelumnya.”
Miller menggambarkan kesenjangan hubungan antara Rossi dan Marquez, bagaimana perselisihan antara pengendara top olah raga dan Marco Simoncelli berlangsung pada tahun 2011.
Simoncelli secara terbuka dikritik oleh rival, khususnya Jorge Lorenzo, karena keagresifannya yang ia lakukan dalam perlombaan, yang berpuncak pada kontak dengan Dani Pedrosa di Le Mans yang membuat pembalap Spanyol itu patah tulang leher.
Meskipun pembalap muda Italia mulai menanjak, karirnya secara tragis terpotong akibat kecelakaan fatal pada Grand Prix Malaysia tahun itu.
“Saya melihat situasi ini berlangsung dengan banyak orang dan orang – orang saling membela,” kata Miller. “Saya hanya ingin menyegarkan ingatan orang – orang tentang Marco Simoncelli dan Dani Pedrosa bagaimana itu berakhir.
“Kami semua di sini berlomba dan mempertaruhkan hidup kami. Saya pikir bagi para penggemar dan juga pembalap untuk bertarung satu sama lain, saya pikir itu sangat konyol dan tidak dewasa.
“Mereka cukup tua dan mereka harus ingat bahwa hidup itu singkat dan kita mempertaruhkan hidup kita di sini.”