“Dari pengamat netral, Yamaha kehilangan pembalap yang sangat baik – dia akan pergi ke KTM!” – Marc Marquez.
Empat putaran MotoGP 2018 telah digelar dan pebalap Yamaha teratas berada diposisi kedua, dengan dua podium dan satu pole position.
Tapi pembalap itu bukan Valentino Rossi atau rekan setim pabriknya di Yamaha Maverick Vinales.
Sebaliknya, itu bintang satelit Johann Zarco yang bersaing dengan para pembalap Honda, tiga dari empat balapan musim ini milik Marc Marquez (2) dan Cal Crutchlow (1). Kemenangan lainnya adalah milik Ducati Andrea Dovizioso, dan Yamaha tanpa kemenangan selama hampir satu tahun.
Zarco runner-up dua dari empat balapan selisih hanya 12 poin dari juara bertahan Marquez setelah berada diposisi kedua yang kebetulan di Jerez, di mana Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso tersingkir dalam suatu kecelakaan beruntun.
Tetapi meski Zarco memakai peralatan yang lebih tua dan sebagian kecil dari sumber daya tim pabrik di belakangnya, dia tampil lebih cepat dari pengendara Movistar yang kehilangan cengkeraman dalam latihan, kualifikasi dan balapan.
Zarco kemudian meraih waktu lap tercepat dari total tes pasca balapan resmi Senin.
Bukan hanya media dan fans yang bingung, bahkan juara dunia Marquez melihat situasi Yamaha yang ‘aneh.
Yang lebih aneh adalah bahwa Yamaha tampaknya tidak berusaha sedikit pun untuk mempertahankan Zarco, yang telah memilih pindah ke tim KTM untuk 2019, setelah menolak pinangan dari Honda, Suzuki dan Ducati.
“Itu adalah empat balapan pertama yang aneh. Semuanya terjadi,” kata Marquez, ketika ditanya siapa yang dia lihat sebagai rival.
“Kami akan melihat selama balapan Eropa, tapi bagi saya Zarco akan sangat kuat tahun ini dan Dovizioso. Dovizioso cepat dalam balapan hari Minggu dan dia akan cepat sepanjang musim.
“Kemudian kita akan melihat apa yang terjadi dengan pembalap pabrikan Yamaha dan rekan setim saya Dani Pedrosa. Tentu saja rekan tim saya sekarang jauh di kejuaraan, tetapi masih ada banyak balapan tersisa.
“Tapi dengan pembalap Yamaha itu aneh karena Johann adalah pembalap satelit Yamaha.”
Vinales berada di posisi ketiga klasemen, delapan poin dari Zarco. Rossi berada di urutan keenam dan 18 poin di belakang Zarco, terhitung juga nol poin di Argentina setelah ditabrak oleh Marquez.
Tetapi bahkan tanpa insiden itu, seperti di Jerez, baik Rossi dan Vinales berada di luar kecepatan Zarco, yang tampaknya tidak menemukan cengkraman di lintasan.
Ditanya apa yang bisa dia lihat dari Zarco yang melakukan hal berbeda dibandingkan dengan Vinales dan Rossi, Marquez menjawab:
“Tentu saja ada, gaya membalap yang berbeda di antara mereka. Mungkin yang paling mirip adalah Johann dan Valentino. Maverick memiliki gaya membalap yang berbeda. Tapi itu tidak lebih buruk atau lebih baik. Maksud saya itu berbeda dan kadang lebih baik, kadang – kadang lebih buruk.
“Tapi itu aneh bahwa Zarco menjadi yang tercepat dan aku tidak bisa menjawab ini karena mereka tidak dapat menemukan solusi padahal mereka memiliki semua data Zarco. Mereka memiliki segalanya.”
Tetapi sebagai ‘pengamat netral’ …
“Dari pengamat yang netral, Yamaha kehilangan pembalap yang sangat bagus – maksudku, dia akan pergi ke KTM!” Marquez menjawab. “Saat ini dia yang tercepat.
“Tentu saja pengalaman Valentino benar – benar bagus dan Vinales memiliki kecepatan. Tapi saat ini Zarco melakukan pekerjaan hebat.”
Putaran kelima dari kejuaraan dunia akan berada dikandang Zarco di Le Mans. Zarco akan berjuang keras untuk menjadi pembalap Yamaha satelit pertama yang memenangkan perlombaan MotoGP empat stroke.
Zarco hanya 0,337 dari kemenangan di Valencia tahun lalu, kemudian selisih 0,251 di Argentina tahun ini.