Jorge Lorenzo mengungkapkan bahwa dirinya menjalani balapan yang buruk di MotoGP Argentina 2019. Apa yang terjadi?
Pebalap Spanyol tersebut memulai start dari posisi 12 dalam balapan tersebut. Bertarung sekitar 25 lap, Lorenzo pun finis di peringkat ke-12 dengan jarak waktu 27,4 detik dari rekan setimnya Marc Marquez, yang berhasil menjadi pemenang MotoGP Argentina 2019.
Hasil yang diraih Lorenzo dipengarungi oleh startnya yang buruk. Dalam video rekaman balapan, Lorenzo begitu lambat sampai-sampai dengan mudahnya didahului oleh semua pebalap yang berada dibelakangnya sehingga membuatnya berada diposisi paling belakang seusai bendera start dikibarkan.
Rupanya, ada sejumlah masalah yang dirasakan Lorenzo di sepanjang balapan. Saat start, Lorenzo menyatakan salah pencet tombol pit limiter sehingga tenaga motornya seakan menghilang. Eks rider Ducati dan Yamaha tersebut juga kehilangan karet pegangan di setang motornya.
“Dengan pit limiter, sepertinya aku tidak sengaja menekannya sebab yang aku ingat cuma mengurangi tombol awal start,” ucap Lorenzo pada Autosport.
“Tiba-tiba rpm motornya menurun seperti tidak ada bahan bakar dan aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi sepertinya tombol untuk pit start menyala dan motornya tidak mau jalan. Alhasil, semua pebalap menyalipku dan aku langsung terlempar kebarisan paling belakang seperti di Qatar 2019.”
“Ketika aku mulai memperbaiki posisiku, aku merasa aku kehilangan karet di pegangan setang kiriku. Karetnya semakin lepas, dan lemas, hingga tidak dapat lagi di pegangan setang kiriku. Jadi sama sekali tidak ada cengkeraman, semuanya buruk,” keluh Lorenzo.
“Sangat susah untuk memperbaiki posisi, juga cengkraman lintasan yang buruk setelah balapan Moto2 dan dengan suhu yang lebih panas. Jadi balapan laksana mimpi buruk. Mudah-mudahan hal-hal seperti ini dan kesial ini tidak terjadi lagi di masa depan,” Lorenzo menambahkan.