Rekan setim adalah musuh pertama yang harus Anda kalahkan, begitu lampu start dimulai, tak ada ruang untuk pertemanan.
Roma, NontonMotoGP — MotoGP adalah salah satu olahraga dengan tingkat persaingan yang sangat sengit dan berat, bahkan pembalap hanya memikirkan dirinya sendiri ketika balapan sudah dimulai.
Mereka harus mengalahkan yang lain jika tidak ingin menjadi pihak yang kalah, kadang-kadang persaingan diantara mereka bahkan terbawa sampai setelah balapan.
Secara umum para pembalap menghormati satu sama lain dengan tingkat sportifitas tinggi, tapi untuk menjadi teman adalah sesuatu yang sangat sulit.
Kalaupun ada, itu karena mereka memiliki latar keluarga atau sebangsa saja, misalkan kelompok-kelompok Italia, Spanyol dan lainnya.
Beberapa pembalap punya hubungan keluarga, jadi mereka tak masalah untuk menjadi teman. Tapi, secara umum mereka tak bisa menjalin hubungan itu karena tuntan persaingan.
Meski pada dasarnya MotoGP menjadi olahraga individu, tetap ada solidaritas, setidaknya secara umum. Tapi persahabatan adalah hal yang sulit terjalin di panasnya persaingan grid.
“Ada hubungan yang baik antara semua orang, tapi dengan berlalunya balapan, sesuatu bisa berubah.
Jelas ada kelompok kecil, seperti Spanyol dan Italia. Apalagi dengan Valentino Rossi,” kata rider Repsol Honda, Pol Espargaro bercerita, sebagaimana dimuat Corsedimoto.
Pol menegaskan bahwa sangat sulit untuk menjadi teman sesama pembalap, bahkan dia hanya bisa berteman dengan kakaknya sendiri, itupun karena ada hubungan keluarga.
“Selain dengan kakak saya, Anda tidak bisa mendapat teman di sini. Kami punya rasa hormat karena kami adalah teman dan kami rukun,” terangnya.
Baca: Senior Motorsport Italia: MotoGP Tetap Menarik Tanpa Rossi
Biasanya beberapa pembalap yang pernah terlibat insiden besar sepanjang balapan, pengaruhnya bisa bertahun-tahun terhadap hubungan mereka. (DN/eV)