Jack Miller dan Maverick Vinales mengalah di media sosial setelah mendapat kritik yang menjurus hujatan kepada mereka.
Portimao, NontonMotoGP — MotoGP musim 2021 baru berlangsung tiga seri, yakni dua balapan di Qatar dan satu di Portugal.
Semua balapan sejauh ini berhasil dimenangkan oleh pembalap Yamaha, Maverick Vinales satu kali dan Fabio Quartararo dua kali.
Tapi ada banyak nama-nama besar yang mengawali musim dengan kurang manis, masalah mereka tidak hanya di lintasan, kini merembet ke kehidupan di media sosial.
Pertama ada rider Ducati Lenovo, Jack Miller yang memilih untuk menghindar sementara dari instagram, sementara itu rider Monster Energy Yamaha, vinales bahkan sampai mengahapus akun Twitter resminya.
Kasus Miller adalah kekecewaan mereka yang mengatasnamakan diri sebagai pendukung, hasil Miller jauh di bawah harapan saat balapan, padahal saat tes Pra-musim pria Australia itu sangat menjanjikan.
Mendapat kritikan bertubi-tubi, Miller memilih untuk menghindar dari sosial media, kata-kata dapat menyakitkan bagi seseorang.
Begitu juga dengan Vinales, ia harus menutup akun Twitternya sebagai jalan terbaik setelah sempat berdebat sengit.
Ini bermula dari bencana Vinales yang melakukan start buruk di balapan Portugal, dimana ia langsung berada di posisi terakhir setelah balapan dimulai.
Padahal sebelumnya Vinales sangat kuat di babak pembuka Qatar.
Hasil Vinales yang menurun drastis ini menjadi alasan atas serbuan banyak entah penggemar atau pembenci, melampiaskan kekecewaan mereka lewat komentar-komentar di sosial media, mempertanyakan apakah Vinales masih layak mendapat M1?
Hal semacam ini tidak hanya berlaku di MotoGP, hampir semua publik figur atau altet, yang ketika mendapat hasil rendah, serbuan kritik akan langsung menghujani mereka, para pengkritik harus tahu bahwa di balik smartphone atau dekstop ada manusia asli yang bisa tertekan secara mental jika membaca komentar-komentar miring.
Menanggapi hal ini, rider Satelit Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli berbagi pemikirannya.
“Nah, ketika Anda memiliki banyak pengikut pasti pada suatu saat Anda akan membagi ide; beberapa orang akan berpikir hal-hal baik tentang Anda, beberapa orang akan berpikir hal-hal buruk tentang Anda. Begitulah cara hidup,” kata Morbidelli sebagaimana diberitakan Crash.
“Terkadang penyampaian hal-hal buruk ini bisa gegabah, bisa kasar. Jadi beberapa orang mungkin terluka oleh pengiriman hal-hal buruk ini.
Tapi menurut saya pembenci adalah hal yang normal di dunia ini. Mereka tidak bisa mengubah apa yang mereka pikirkan, tapi mungkin yang bisa mereka tingkatkan adalah cara mengatakannya sehingga mereka tidak terlalu menyakiti orang yang mereka bicarakan,” sambung anak Italia itu.
“Karena terkadang kami lupa dan kami melihat pembalap MotoGP hanya sebagai karakter besar, tapi setelah itu mereka adalah manusia.
Mereka adalah manusia normal. Jadi mereka bisa terluka dengan apa yang mereka baca,” tegasnya.
Untuk kepada para penggemar MotoGP, khususnya di Indonesia yang sangat aktif bermedia sosial; facebook, instagram, twitter dan lainnya, mari kurangi umpatan dan serangan kata-kata kepada para pembalap.
Baca: Bradl: Rossi Belum Habis, Kemampuannya Belum Keluar
Khusus untuk pembaca #NontonMotoGP, terutama di Facebook, mari perlahan tingkatkan diskusi yang lebih sehat, jangan ada lagi gambar-gambar editan yang kurang elok dipandang mata, mari ini komentar dengan opini sehat dan menambahk pemahaman baru, budayakan membaca dulu baru memberikan tanggapan komentar. (DN/eV)