Honda pada sadarnya disesuaikan dengan gaya balap Marquez, gaya balap yang jauh berbeda dari semua pembalap Honda lainnya.
Spanyol, NontonMotoGP — Mantan rider MotoGP, Jorge Lorenzo menghabiskan sekitar sembilan musim di MotoGP bersama Yamaha, sempat membela Ducati sepanjang dua tahun, dan akhirnya pensiun
setelah bertahan hanya satu musim yang sulit bersama Honda.
Selama di Repsol Honda, Lorenzo beradaptasi dengan banyak rintangan lantaran menggunakan motor yang sama sekali berbeda dengan gaya balapnya, semakin diberatkan juga oleh banyak cedera.
Bahkan Lorenzo hanya membalap setengah musim dalam kondisi normal, setelah mengalami serangkaian kecelakaan, puncaknya di Assen 2019, yang meretakkan tulang punggungnya.
Berbicara soal motor RC213V milik Honda, Lorenzo punya pandangan sendiri.
Menurutnya, Honda sulit dikendarai pembalap lain karena motor telah disesuaikan dengan gaya balap rider utama mereka, Marc Marquez.
Sementara gaya balap Marquez jauh berbeda dari kebanyakan pembalap, sehingga siapapun yang menggunakan Honda akan kesulitan, karena mereka bukan Marquez dan tidak memiliki gaya balap ala Marquez.
“Sejak kedatangan Marquez pada 2013, dia telah memberikan segalanya untuk Honda dan Honda berhutang banyak padanya,” ujar Lorenzo sebagaimana dimuat Motosan.
“Motornya tidak buruk tapi tanpa dia tidak akan bisa meraih gelar itu,” sambungnya.
Kondisi di Honda adalah motornya sangat disesuaikan dengan gaya balap Marquez, sementara pembalap lain tak ada yang bisa mengkuti style tersebut.
“Namun, itu juga punya sisi negatifnya. Marquez punya gaya balap yang sangat kompetitif, ekstrim, dan berbeda yang mengikuti garisnya dalam inovasi motor memiliki konsekuensi karena pembalap lain tidak dapat mengendarai motor yang dibuat untuk Marquez.
Baca: Pakai Aprilia, Dovi Bakal Lawan Ducati di Tes Mugello
Karena saya percaya bahwa Honda tidak ingin bergantung pada Marquez seumur hidup, saya berpikir mereka menciptakan evolusi kehidupan lain sehingga pembalap lain merasa nyaman dengan motornya dan dapat memenangkan balapan,” sambung Lorenzo menerangkan. (DN/eV)