Casey Stoner berhasil juara dunia dengan dua motor tersulit di grid MotoGP; Desmosdici dan RC213V.
Australia, NontonMotoGP — Pria asal Australia, Casey Stoner dianggap oleh banyak penggemar MotoGP sebagai salah satu yang paling berbakat di ajang balap motor.
Kemampuan beradaptasi adalah sesuatu yang membedakan Stoner dari kebanyakan pembalap.
Sekarang setelah lama kelur dari MotoGP, Stoner berbicara tentang kemampuan beradaptasi dengan motor yang ia lakukan, yang menurutnya sesuatu yang tidak lagi terjadi lagi di MotoGP saat ini.
Pemilik nomor #27 itu dikenal sebagai pembalap penakluk mesin-mesin liar dan beringas di MotoGP, sebut saja Desmosedici dan RC213V.
Ducati dan Honda bisa jikan ditangannya, dengan hasil terbaik tentu saja menjadi juara dunia.
“Saya tidak punya satu gaya pun. Saya lebih mudah beradaptasi daripada kebanyakan rekan saya, jadi kondisi dan sirkuit tidak menjadi masalah,” kata Stoner berbicara kepada Bike Magazine, sebagaimana dimuat Motorcycle Sport.
“Selama latihan saya mencoba membuat motor melakukan apa yang saya inginkan, tapi pada akhirnya saya beradaptasi dengan apa yang saya miliki dan membuat perbedaan,” sambungnya.
Stoner mengakui bahwa apa yang ia lakukan sebelumnya memang terlihat tidak normal.
“Saya pikir banyak pembalap beradaptasi dengan gaya unik mereka dan ingin melakukan hal yang sama setiap minggu, tapi setiap sirkuit berbeda. Setiap tikungan berbeda. Jadi, Anda harus bereaksi secara berbeda,” tutur Stoner menambahkan.
Baca: Bisakah Acosta Lewatkan Moto2? Langsung ke MotoGP
Stoner total berhasil menjadi juara dunia dua kali dengan dua pabrikan berbeda, karena kemampuan dan hasilnya ini ia diangkat sebagai salah satu Legenda MotoGP. (DN/eV)
