Jeremy Alcoba sengaja tak mau menarik gas dan membuat 14 pembalap dibelakangnya saling berdekatan satu sama lain, sangat berbahaya tapi lolos hukuman Pengawas Balap.
Barcelona, NontonMotoGP — Satu pembalap Indonesian Racing Gresini Moto3, Jeremy Alcoba berhasil naik podium di balapan Grand Prix Catalunya, Minggu, 6 Juni pekan lalu.
Pembalap muda Spanyol itu finis kedua dan hampir menang karena gap waktu sangat dekat, +0.015 detik saja dari rekan senegaranya, Sergio Garcia (GasGas Gaviota Aspar).
Tapi gaya balapnya kini menjadi sorotan banyak pembalap-pembalap MotoGP, dimana dia sangat membahayakan teman-temannya.
Apalagi kelas Moto3 baru saja mengalami insiden menyedihkan di seri sebelumnya, Grand Prix Italia, dimana pembalap muda Swiss, Jason Dupasquier meninggal dunia setelah kecelakaan Kualifikasi.
Banyaknya kecelakaan di balapan Moto3 Catalunya kemarin juga beberapa disebabkan oleh Alcoba, terutama di lap terakhir.
Kecelakaan yang dialami Ayumu Sasaki (Red Bull KTM Tech3), Xavier Artigas (Leopard Impala Junior Team) dan Dennis Foggia (Leopard Racing) di Tikungan 8 lap terakhir rupanya dipicu oleh aksi Alcoba, yang melambat di racing line.
Sasaki mendapat dampak paling parah, dimana ia sempat kehilangan kesadaraan untuk beberapa saat, kerasnya persaingan di Moto3 kini menjadi sorotan pada pembalap di kelas utama.
“Di Moto3 berbeda, mereka yang punya kecepatan berhasil melarikan diri, jarang ada balapan berkelompok.
Tampaknya konyol bagi saya apa yang terjadi hari ini (Moto3 Catalunya), bahwa tidak ada yang mengatakan apa pun kepada Alcoba.
Dia (sengaja) tidak menarik gas dan membuat semua pembalap saling mepet, di tikungan terakhir ada tiga baris empat pembalap, saya berharap Pengawas Balap mengambil tindakan, pembalap pasti akan membicarakannya di Komite Keselamatan berikutnya.
Itu bukan perilaku olahraga, Anda tidak menunjukkan bahwa Anda adalah yang terkuat, dan Alcoba melakukannya sepanjang balapan.
Manuvernya menyebabkan insiden Foggia, Artigas dan Sasaki, rasanya sangat aneh bagi saya bahwa tidak ada yang mengatakan apa-apa padanya,” protes pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia sebagaimana dimuat Motosan.
“Di Moto3 saat ini semua orang berada di level yang sama dan ada banyak orang gila di grup. Sedemikian rupa sehingga Steward Panel harus fokus pada kelas ini untuk mengatasi manuver ekstrem dan berbahaya ini, serta berbagai perlambatan.
Mereka sangat berbahaya dan kami telah melihat apa yang bisa terjadi,” tambah pembalap Satelit Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli memberikan tanggapan.
“Mereka tidak pernah berhasil menerapkan peraturan dengan benar. Mengapa? Karena selalu ada politik yang terlibat,” ujar pemilik tim Moto3 SIC58 Squadra Corse, Paolo Simoncelli kepada Gazzetta dello Sport.
“Seperti yang saya bilang kemarin, saya takut menonton balapan Moto3. Bagi saya itu sangat berbahaya sekarang, saya selalu takut ketika saya menonton balapan dan saya tidak menikmatinya.
Dan saya percaya bahwa tidak mudah untuk memperbaiki situasi, Anda harus berbicara serius dengan pembalap, tapi tidak (harus) kepada semua pembalap (dalam satu waktu), mereka harus berbicara serius dengan setiap pembalap, satu per satu dan jika seseorang melakukan sesuatu yang berbahaya dia harus berbicara dengannya.
Dan katakan padanya bahwa balapan berikutnya mereka tidak akan bisa membawa motor mereka (jika melanggar). Saya pikir mereka harus lebih memperhatikan hal semacam ini,” kritik pembalap senior Italia, Valentino Rossi sambil menjelaskan saran dari pandangannya.
Memangnya seperti apa gaya balap Alcoba di Moto3 Catalunya kemarin?
Alcoba pada dasarnya membalap dengan performa luar biasa di Catalunya kemarin, tapi dia sengaja melambat di tikungan terakhir lap kedua menjelang finis, padahal ada 14 pembalap di belakangnya.
Hal ini dilakukan Alcoba agar tidak menjadi korban slipstsream rider dibelakangnya nanti ketika sudah berada di trek lurus.
Dia melakukannya dengan terang-terangan, dia mengangkat motornya, terlepas dari risikonya karena di belakangnya ada begitu banyak saingan yang saling menempel.
Karena hal itu semua pembalap melambat, lalu bersamaan menarik gas lagi untuk menempuh lintasan lurus, mereka berhamburan menjelang titik masuk Tikungan 1, berebut menjadi yang pertama dengan segala cara.
Baca: Tes Barcelona: Marquez Babak Belur dan Menderita, Tapi Saya Butuh Seperti ini
Sampai akhir balapan tak ada hukuman apapun untuk Alcoba atau kepada pembalap lain yang melakukan pelanggaran. (DN/eV)