Paolo Simoncelli mengatakan keputusan Pengawas Balap yang diambil jauh setelah balapan berlangsung sangat tidak adik.
Barcelona, NontonMotoGP — Ayah mendiang pembalap Italia, Marco Simoncelli, yakni Paolo Simoncelli sudah sejak lama mengkritik FIM Stewards Panel karena keputusannya yang meragukan atau terlambat.
Pria Italia itu kembali bersuasa setelah insiden baju terbuka pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo berujung penalti dan menjadin kontroversi pada akhirnya.
“Tak satu pun dari mereka Pengawas Balap mengambil keputusan cepat tentang apa yang terjadi, mereka membiarkan pebalap Yamaha itu melanjutkan balapan sampai finis.
Kami butuh orang-orang yang mengambil keputusan. Seperti pembalap yang harus memutuskan dalam hitungan sepersekian detik, Race Direction juga harus melakukan hal yang sama.
Dan karena itu tidak pernah terjadi, itu berarti mereka tidak tahu bagaimana melakukan pekerjaan mereka,” kata Paolo dengan nada kecewa.
Dalam sebuah pernyataan kepada ‘La Gazzetta dello Sport’, seperti dikutip Corsedimoto, Paolo Simoncelli menunjuk Direktur Balapan Mike Webb, Bill Cumbow, pimpina Stewards Panel, dan Manajer yang bertugas yang berubah sesuai dengan tahapan kalender MotoGP.
“Rasanya aneh bagi saya bahwa Spencer, yang merupakan seorang pilot, tidak bisa melakukannya.
Pembalap, seperti anak-anak, membutuhkan aturan yang harus dihormati. Kepastian dalam penilaian dan penerapan yang ketat diperlukan.
Tapi mereka juga harus segera (mendapat informasi jelas tentang pelanggaran dan penalti). Tidak beberapa jam kemudian atau bahkan di balapan berikutnya,” gumamnya.
Keputusan terlambat tertentu juga mempengaruhi penetapan gelar juara dunia di masa lalu.
Paolo kembali ke apa yang terjadi di Sepang pada 2015 lalu, yang melibatkan rider Italia, Valentino Rossi dan pembalap Spanyol, Marc Marquez.
Pada saat itu, The Doctor terpaksa start dari posisi terakhir di seri terakhir dan balapan penentuan di Valencia, dengan gelar pun terlepas dari tangannya, kemudian berpindah ke rider Spanyol lainnya, Jorge Lorenzo.
“Jika Rossi langsung dikenai sanksi di Malaysia 2015 karena terlibat masalah dengan Marquez, semuanya akan berakhir di sana.
Dan di Valencia dia bisa bertarung untuk gelar kesepuluh.
Baca: Ada Bisikan Rahasia Pedrosa Dibalik Kemenangan Oliviera
Ini adalah peran yang sulit di mana bola dibutuhkan. Tapi jika mereka tidak mampu, maka cari pekerjaan lain saja,” pungas ayah Simoncelli. (DN/eV)