Yamaha tidak memperlakukan runner-up juara dunia 2020 dengan adil.
Roma, NontonMotoGP — Musim ini Yamaha menurunkan empat pembalap sebagaimana normalnya, terbagi ke dalam dua tim.
Fabio Quartararo dan Maverick Vinales di tim pabrikan Monster Energy Yamaha, dan Valentino Rossi dan Franco Morbidelli di tim Satelit Petronas Yamaha SRT.
Meski di skuad Satelit, tapi The Doctor mendapat paket motor yang sama persis dengan Quartararo dan Vinales, karena sebenarnya pembalap Italia itu mendapat kontrak langsung dari pabrikan.
Sayangnya, hanya Morbidelli seorang yang mendapat motor lebih tua, beda sendirian dari ketiga rekan Yamahanya.
Kondisi inilah yang membuat bos Ducati MotoGP, Gigi Dall’Igna merasa Yamaha tak berlaku adil kepada rider Brasil-Italia itu.
Padahal Morbidelli adalah runner-up juara dunia musim 2020 lalu, lebih baik dari Quartararo dan dua Yamaha lainnya.
“Ducati tidak akan memperlakukan runner-up juara dunia seperti itu. Olahraga harus jadi aspek utama ketika Anda memikirkan tim dan pembalap,” kata Dall’Igna kepada GPOne, sebagaimana dimuat Motorsport Indonesia.
Pria Italia itu juga menunjukkan kekagumannya terhadap Morbidelli.
“Saya dapat membayangkan bahwa Yamaha menemukan dirinya belum siap dan situasi kurang nyaman karena mereka tiba-tiba memiliki seorang pembalap sangat penting.
Tapi mereka tidak dapat mengelola situasi seperti itu dengan cara terbaik,” sambungnya.
“Saya rasa Morbidelli mengalami kesialan karena dia layak mendapat motor versi 2021,” seru Dall’Igna menambahkan.
Baca: Rossi-Marquez Sependapat: Peran Pembalap Lebih Penting dari Motor
Pada akhirnya, untuk tahun depan Morbidelli akan naik ke tim pabrikan, mengisi kekosongan yang ditinggal oleh Vinales. (DN/eV)