Jorge Lorenzo sangat bersyukur bisa menikmati hidup tanpa bekerja setelah keluar dari MotoGP.
Bologna, NontonMotoGP — Menikmati hidup tanpa bekerja, itulah Legenda MotoGP asal Spanyol, Jorge Lorenzo saat ini.
Ia menyadari keistimewaan itu, yang sekarang bisa dinikmati selama bertahun-tahun setelah pensiun dari MotoGP pada akhir 2019.
Kecelakaan ketika masih bersama Repsol Honda dan patah tulang belakang membuat pria kelahiran 1987 itu gantung helm, itu adalah risiko serius, konsekuensinya bisa menjadi masalah fisik seumur hidup, tapi ia beruntung mengambil keputusan tepat untuk mengatasi masalahnya.
Tapi mentalitas seorang pembalap tidak bisa berubah hanya dalam semalam, begitu juga dengan semangat untuk memacu adrenalin dan haus akan kemenangan yang menjiwai setiap ‘binatang buasnya’ lintasan balap, Lorenzo tak terkecuali.
“Saya rindu kompetisi, saya rindu menang,” akui Lorenzo berbicara dalam wawancara dengan Majalan ABC.es, sebagaimana dikutip Formula Passion Italia.
Tentu saya tidak melewatkan tekanan yang saya alami dan cedera,” sambung anak Palma itu.
Sekarang dia tidak lagi menjadi pembalap, bukan penguji juga, hari-harinya seperti orang normal kebanyakan.
Kesuksesan yang dibangun selama berlaga di lintasan membuatnya tidak hanya sukses dengan nama besar sebagai pembalap juara, tapi juga dari sisi finalsial dia juga juara.
“Di pagi hari saya menghabiskan waktu untuk olahraga dan latihan, terkadang angkat beban, di lain waktu lebih banyak latihan kardio.
Kemudian sebelum makan siang saya pergi ‘bekerja’, yaitu mengikuti investasi saya dan pasar saham.
Saya bebas di sore hari. Bahkan ketika saya bepergian saya mencoba untuk mengikuti rutinitas ini,” terangnya, yang kini menikmati hidup tanpa harus bekerja serius.
Dalam hal referensi di dunia motorsport, Lorenzo menyatakan bahwa ia punya idola di balap roda dua dan empat.
“Sebagai seorang anak saya menyukai Max Biaggi, Ayrton Senna dan Michael Schumacher,” ungkapnya.
Baca: Ducati Atur Strategi Gulingkan Quartararo, Begini Caranya
Lorenzo menjadi juara dunia tiga kali di kelas utama MotoGP, dengan total lima gelar di semua kelas. (DN/eV)
