Pembalap terlalu muda naik ke MotoGP berisiko karirnya hangus duluan sebelum sempat berkembang.
Jerez, NontonMotoGP — Balapan MotoGP sangat ketat persaingannya, baik di lintasan maupun luar lintasan.
Di kelas ini muncul juara dunia dengan kualitas terbaik, karena mereka bertarung mengalahkan kumpulan pembalap terbaik.
Tapi beberapa dari mereka naik terlalu muda, belum sempat berkembang tapi karirnya sudah tamat duluan.
Ada banyak rider muda yang salah langkah naik ke MotoGP, dulu ada rider Jerman, Jonas Folger dan pembalap Malaysia, Hafizh Syahrin yang hanya sempat beberapa musim.
Yang terbaru adalah rider muda Valencia, Iker Lecuona yang membalap untuk tim Satelit KTM.
Tapi untuk musim depan posisinya dipastikan digantikan oleh pembalap muda lain, karir yang sangat singkat dan hilang begitu saja.
Menurut mantan pembalap MotoGP, Scott Redding, ini salah satu karena terlalu cepat naik ke kelas utama, dan masih terlalu muda.
Idealnya bagi seorang pembalap menurut pembalap Inggris itu, kelas Moto3 dan Moto2 setidaknya dihabiskan masing-masing dua musim, jadi ada pengalaman berharga minimal empat tahun sebelum bertarung di kelas atas.
Redding sangat memperingatkan pembalap muda tentang risiko jika terlalu dini naik ke MotoGP, karir mereka bisa hangus terbakar dalam waktu singkat.
“Saya merasa cukup gila menempatkan (di MotoGP) pria yang begitu muda.
Bagi saya itu seperti proses belajar. Moto3 dua tahun, tiga tahun, Moto2 dua atau bahkan tiga tahun, dan Anda siap untuk MotoGP,” kata Redding sebagaimana dimuat Tuttomotoriweb.
“Sekarang orang-orang ini hanya menghabiskan satu tahun di Moto3, mungkin dua, dan langsung ke MotoGP.
Saya kira awalnya mereka agak insecure karena mereka adalah anak-anak muda yang mengendarai motor ini,” sambungnya menerangkan.
Risikonya adalah karir mereka bisa hangus terbakar dalam waktu singkat, seperti yang terjadi baru-baru ini pada Lecuona.
“Jika Anda tidak meledak dalam dua tahun, Anda keluar dan yang berikutnya datang.
Dan sejujurnya saya pikir pembalap yang lebih muda pembalap dengan uang jauh lebih sedikit daripada nilainya.
Jadi sebuah tim akan mendapatkan pembalap dengan setengah uang, bagi pemilik tim itu keuntungan kecil, menurut saya, karena pembalap harus punya nilai pada motornya.
Baca: Martinez Bela Marquez: Tak Ada Kaitan Kematian Dean Vinales
Dan dengan pembalap muda, hampir tidak sopan untuk tidak memberi mereka nilai itu karena mereka masih muda,” demikian Redding menjabarkan. (DN/eV)