Satu orang anggota tim Satelit Esponsorama telah dikeluarkan dari paddock MotoGP hingga akhir musim karena menunjukkan PCR paslu.
Misano, NontonMotoGP — Seorang anggota dari tim Satelit Esponsorama telah dikeluarkan dari paddock MotoGP hingga akhir tahun setelah memalsukan tanggal tes PCR-nya.
Hal ini dilakukan demi menjaga komitmen bebas dari COVID-19 sampai akhir musim.
Kemajuan vaksin melawan COVID-19 dan peningkatan kewaspadaan kesehatan menyebabkan banyak negara di dunia melonggarkan langkah-langkah keamanan dalam beberapa bulan terakhir.
Dengan paddock yang hampir sepenuhnya divaksinasi sejak Maret lalu, MotoGP berhati-hati dan menjaga protokolnya di beberapa seri terakhir musim ini, meskipun telah memungkinkan publik untuk masuk ke tribun.
Namun, untuk memasuki area paddock masih diperketat, jantung kejuaraan dan di mana para pembalap hidup berdampingan dengan tim mereka.
Mereka memakai masker, konferensi pers masih dengan sistem online, kontrol suhu dan, di atas segalanya, presentasi tes PCR negatif untuk akses setiap akhir pekan balapan.
Tujuannya adalah untuk terus menghindari penularan besar-besaran di antara para pekerjanya atau setidaknya, mengurangi jumlah infeksi dibandingkan dengan tahun 2020.
Faktanya adalah divaksinasi tidak membebaskan Anda dari terinfeksi dan menularkannya ke orang lain, karena itu, pentingnya menghadirkan tes negatif di pintu masuk setiap sirkuit yang mereka kunjungi.
Setelah Dorna mengelola PCR seluruh paddock, IRTA telah berkomunikasi, melalui email ke semua tim, seorang teknisi MotoGP telah dikeluarkan dari Grand Prix karena gagal mematuhi peraturan dan menyerahkan tes PCR palsu.
Pengusiran teknisi anggota tim Esponsorama akan terjadi sampai akhir tahun, setelah memalsukan tanggal tes negatif sampai ia terbang ke Italia untuk akhir pekan ini.
Prinsipnya, izin ditarik hingga akhir tahun, yakni untuk tiga balapan tersisa, meski hukumannya bisa lebih lama.
“Tes PCR dari laboratorium Chiron yang sebenarnya merupakan versi modifikasi yang buruk dari tes sebelumnya,” kata Mike Trimby, kepala IRTA, dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir Motosan.
“Kejuaraan menangani masalah ini dengan sangat serius. Upaya besar telah dilakukan untuk menjaga paddock sebagai lingkungan kerja yang aman demi kesehatan semua peserta.
Izin orang yang terlibat telah diblokir dan dia tidak akan diizinkan untuk menghadiri acara atau tes hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Baca: PLN Pastikan Listrik Tak Padam Sedetikpun Selama MotoGP Mandalika
Sanksi ini akan diterapkan setidaknya hingga akhir tahun 2021,” demikian ungkap pejabat IRTA. (DN/eV)