Ayah Valentino Rossi kecewa dengan Yamaha yang menurunkan anaknya ke tim Satelit.
Roma, NontonMotoGP — Pembalap Italia, Valentino Rossi sebelumnya menjadi bintang anyar bersama tim pabrikan Repsol Honda, mendominasi kejuaraan dengan sangat kuat dan tak terkalahkan.
HRC, bagaimanapun, pada saat itu menyatakan bahwa kesuksesan mereka lebih karena faktor motor, dan inilah yang membuat Rossi tak setuju dan akhirnya meninggalkan pabrikan Jepang itu.
Rossi kemudian memutuskan untuk membuktikan diri, bahwa bukan menang karena faktor motor Honda semata.
The Doctor menerima tawaran Yamaha dan pada tahun 2004 menggunakan M1, motor yang telah memenangkan debutnya di Afrika Selatan di Welkom melawan Max Biaggi.
Dari 2004 hingga 2009 Rossi dan Yamaha memenangkan empat gelar juara dunia secara tidak berturut, 2004-2005 dan 2008-2009.
Tahun 2006 kalah melawan rider Repsol Honda, Nicky Hayden, kemudian 2007 dikalahkan oleh duet bersejarah Casey Stoner–Ducati.
Baru pada tahun 2008 Rossi membalas dendam terhadap bintang Australia itu, sementara pada tahun 2009 ia berhasil mengalahkan rekan setimnya yang baru dua musim bergabung, Jorge Lorenzo.
Musim 2010 Rossi gagal juara dunia lantaran mengalami cedera berat yang dideritanya di Mugello, setelah itu Rossi memutuskan untuk mencoba pabrikan lain dengan pindah ke Ducati.
Namun, periode dua tahun dengan The Red menjadi salah satu periode terkelam karirnya, yang kemudian pulang ke Yamaha pada 2013 dan bertahan hingga hari ini.
Pada awal tahun 2020, bagaimanapun, pabrikan Iwata menawarkan Rossi kontrak berbeda dari sebelumnya, karena usia tak muda dan daya saing menurun, Rossi akhirnya digantikan oleh pembalap lebih muda, pada saat itu Yamaha membentuk duet baru Maverick Vinales dan Fabio Quartararo untuk skuad pabrikan mereka musim 2021.
Sementara Rossi harus diturunkan ke tim Satelit, tapi tetap mendapat paket motor pabrikan.
Kemudian duet Vinales-Quartararo tak berjalan lancar, dengan Vinales meledak di tengah jalan, berpisah dan meninggalkan Yamaha di tengah musim ini.
Ayah Rossi, Graziano Rossi yang diwawancarai La Gazzetta dello Sport mengaku kecewa seperti Valentino dengan perilaku Yamaha.
Graziano mengharapkan sedikit rasa terima kasih Yamaha kepada Rossi atas jasa anaknya mengangkat Yamaha pada 2004.
“Saya sangat kecewa, ada hal-hal yang melampaui proyek dan program olahraga.
Baca: MotoGP Mandalika: Panitia Harus Gelar Ritual Permisi ke Makhluk Halus
Saya tidak berpikir Rossi pantas diperlakukan seperti itu dan saya pikir dia tidak mengharapkannya,” demikian pria Italia itu. (DN/eV)