Mantan pesaing Marc Marquez di kelas 125cc dulu, Julian Simon, yang kini menjabat sebagai ‘Pelatih Balap’ untuk tim Yamaha mengungkap poin terkuat Fabio Quartararo, yang mengantarkannya menjadi juara dunia 2021.
Misano, NontonMotoGP — Mantan pembalap asal Spanyol yang menjadi juara dunia di kelas 125cc pada musim 2009 lalu, Julian Simon kini masih menjabat Rider Coach atau pelatih untuk para pembalap tim Yamaha di MotoGP.
Simon telah mengikuti Maverick Vinales untuk waktu yang lama dan tetap berada di pabrikan Iwata setelah perpisahannya.
Sejak awal kejuaraan ini ia juga mengabdikan dirinya untuk membantu rider Prancis, Fabio Quartararo yang membawa gelar kembali ke pabrikan Jepang itu, di tahun pertamanya bersama tim pabrikan.
Tugas ‘Julito’ sapaan akrabnya, adalah menempatkan dirinya di trek untuk mengamati Morbidelli dan Quartarar, menawarkan sudut pandangnya, menyampaikan ketenangan.
Dia dikaitkan dengan perasaan persahabatan yang mendalam dengan Vinales, kemudian sekarang pimpinan Yamaha MotoGP, Lin Jarvis menjadikannya sebagai ‘pelatih’ Quartararo dan rekan setimnya yang baru, Franco Morbidelli, setelah Vinales memilih pergi ke Aprilia.
Di balik kesuksesan Quartararo ada juga kontribusi kecilnya.
“Berada dalam foto-foto bersama itu dan menikmati gelar juara dunia pertama bersama Quartararo sangat berarti bagi saya,” kata Julian kepada AS, sebagaimana dilansir Tuttomotoriweb.
“Saya merasakan banyak kebahagiaan. Menjalaninya begitu intens dengan seluruh tim adalah sesuatu yang sangat indah. Saya merasa sangat beruntung bekerja di tim MotoGP dan dengan pebalap penting seperti Quartararo,” lanjutnya.
Simon juga menceritakan sikap seorang Quartararo di pit yang terkenal dengan rendah hati dan menghormari semua anggota tim.
“Quartararo adalah orang yang membiarkan dirinya banyak dinasihati. Dia sangat terbuka dan sangat berterima kasih.
Dari sini saya mengambil kesempatan ini untuk berterima kasih kepadanya atas apa yang tersedia, untuk kesederhanaan dan kerendahan hati yang dia sampaikan saat bekerja dengannya setiap hari.
Saya suka melihatnya setiap pagi memberikan selamat pagi kepada semua komponen garasi, satu per satu, termasuk mekanik Morbidelli.
Dia adalah pembalap yang rendah hati, hormat dan sopan,” seru simon memuji.
Selain itu, Simon juga mengungkap rahasia utama Quartararo di atas motor Yamaha.
“Poin kuatnya sebagai pembalap adalah pengereman brutal yang dia miliki, titik pengereman pertama luar biasa bagaimana dia mengelolanya.
Baca: Akhirnya Marquez Buka Alasan Tak Mau Tinggalkan Honda
Dan kemudian dia menggabungkannya dengan kecepatan menikung. Jika dia terus bekerja seperti ini, dia bisa memenangkan lebih banyak gelar,” demikian Simon, yang pernah mengalahkan Marquez di sirkuit Sachsenring pada musim 2009 silam. (DN/eV)