Stefan Bradl mengatakan bahwa jangan terjebak dengan hasil (timesheet) tes, karena itu tidak menggambarkan performa sebenarnya.
Sepang, NontonMotoGP — Sebelum kompetisi MotoGP dimulai, para pembalap dan rider penguji akan sangat sibuk untuk mengatur set-up terbaik motor masing-masing.
Sesi uji coba dimulai dari tes Shakedown untuk rookie, penguji dan penerima konsesi, setelah itu ada juga tes Pra-musim.
Tapi hasil tes di timesheet bukan rujukan akuran seberapa kuat sebuah tim atau pabrikan.
Hal ini disampaikan langsung oleh penguji HRC, Stefan Bradl.
Bradl mengambil contoh Yamaha tahun lalu, yang berhasil menjadi juara dunia padahal pembalap pengujinya tak pernah melaju kencang.
Juga, dalam sesi tes masing-masing pembalap tidak fokus mencetak waktu lap tuggal cepat, tapi lebih ke hasil spesifik masing-masing pabrikan.
Jika kita terjebak dengan hasil tes sebagai acuan seberapa kuat pembalap, maka rider Spanyol, Maverick Vinales juara juara dunia 28 kali.
Vinales selama ini terkenal sangat kuat dalam tes untuk urusan cetak waktu lap tunggal, padahal itu bukan satu-satunya hasil yang menentukan untuk hasil akhir.
“Waktu lap terbaik Vinales bersama Aprilia sama sekali tidak mengejutkan.
Jika kita terjebak dengan hasil tes Pra-musim, maka Vinales sudah memenangkan 28 gelar juara dunia MotoGP,” kata Bradl memperkirakan, sebagaimana dimuat Paddock-GP.
“Untuk Aleix, kami juga telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa dia adalah ‘keajaiban satu lap’.
Tes Shakedown tidak boleh dilebih-lebihkan. Waktu tidak berarti banyak sejauh ini.
Lihat pembalap penguji Yamaha, mereka di bawah, tapi anehnya Yamaha menjadi juara dunia pada 2021,” jelas Bradl menerangkan maksudnya.
Selain itu, Bradl juga mengomentari performa para rookie tahun ini.
“Mereka kuat. Bagi pemula, hari ini bukan lagi seni untuk tiba di MotoGP dan mengatur waktu lap yang cepat. Yang lebih sulit adalah mencapai waktu ini selama balapan.
Di Michelin, pengembangan ban yang memungkinkan satu lap cepat telah didorong dengan keras.
Inilah sebabnya mengapa waktunya akan sangat dekat satu sama lain akhir pekan ini selama tes resmi.
Tapi pada akhirnya, siapa pun yang punya kecepatan tercepat dalam jarak balapanlah yang diperhitungkan.
Sebagian besar waktu itu tidak seketat satu lap kualifikasi atau berpacu dengan waktu dalam latihan,” demikian jelas pria Jerman itu.
News: Hasil Tes Pra-musim MotoGP 2022 Malaysia Hari Kedua
Setelah tes di Sepang, anak-anak MotoGP akan melanjutkan tes di Mandalika, tapi hanya untuk pembalap reguler. (VR46)