Sebagian sirkuit Mandalika batu-batunya lepas dan sangat berbahaya ketika dilintasi pembalap, berharap ada perbaikan sebelum acara GP pada Maret.
Mandalika, NontonMotoGP — Seluruh pembalap mengeluhkan hari pertama tes Pra-musim MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, permukaan lintasan dipenuhi oleh debu dan menjadi lumpur karena hujan.
Para pembalap kesulitan melintas dan harus ‘kerja bakti’ selama 20 lap pertama untuk membentu racing line.
Tapi ternyata, debu bukan satu-satunya masalah, karena batu-batu kecil lepas dari permukaan aspal lintasan Mandalika.
Masalah debu mungkin bisa diatasi dengan lebih gampang untuk persiapan balapan pada 18-20 Maret nanti, tapi bagaimana dengan batu-batu yang lepas.
Para pembalap sangat mengeluh batu-batu kecil yang terlepas dari aspal, terutama ketika mereka mengiuti motor lain di depan mereka, batu-batu itu terpencar kemana-mana dan mengenai pembalap, Francesco Bagnaia dan Alex Marquez bahkan sampai terluka terkena hantaman batu ketika berada dibelakang motor lain.
“Bagian terburuknya adalah Tikungan 1 dan tikungan terakhir. Ini seperti aspal yang berbeda, dan di Tikungan 1, Anda bisa melihat batu (menghantam leher saya),” kata Alex usai tes hari pertama, Jum’at (11/2) kepada Crash.
“Saya berada di belakang seseorang, dan itu sulit dipercaya. Rasanya seperti pistol atau semacamnya. Boom! Di leher saya. Tikungan 1 adalah yang terburuk,” keluh rider Satelit LCR Honda Castrol itu.
“Bukan hal terbaik berada tepat di belakang seseorang, kami ditembak dengan batu dan debu,” keluh rookie Darryn Binder setuju
Di hari ketiga tes yakni hari terakhir pada Minggu (13/2) kemarin, para pejabat terlihat memeriksa permukaan lintasan selama sesi ‘Latihan Start’ setelah pukul 1 siang.
“Trek ini, untuk ukuran area limpasan (run-of), adalah salah satu yang terbaik yang pernah ada,” ujar juara bertahan, Fabio Quartararo tentang sirkuit Mandalika.
“Tapi saya berada di belakang Morbidelli dan saya ditabrak banyak kerikil kecil di leher dan visor,” keluhnya serius.
“Dan saya hanya di belakang Morbidelli (baru satu pembalap). Jadi bayangkan jika Anda berada di belakang tiga, empat, lima pembalap selama beberapa lap.
Terutama saya pikir dari Tikungan 1 ke Tikungan 7, aspalnya akan hilang (luntur).
Tapi saya pikir untuk balapan, mereka perlu memasang (aspal ulang) kembali Tikungan 1, karena itu adalah bencana total di sana.
Dalam tiga hari, Anda bisa melihat jumlah tanah yang menjadi lebih rendah dan lebih rendah,” jelasnya detail.
“Jadi bagi saya treknya aman, hanya masalah aspal yang besar ini (pecah). Saya pikir ini akan menjadi masalah terbesar.
Juga saya pikir mereka akan membersihkan trek sebelum kami datang (untuk balapan akhir pekan) karena itu benar-benar kotor dan segera begitu Anda mlebar dari racing line, itu membuat terlalu slide,” demikian Quartararo menjabarkan.
Jadi, permasalah utama yang lebih serius untuk sirkuit Mandalika adalah ada beberapa bagian lintasan batu-batu kecilnya terlepas dan akan terlepas, berserakan di tengah lintasan, begitu pembalap di depan melintas, maka percikan batu itu akan mengenai pembalap dibelakang.
News: Mir Kritik Mandalika: Sirkuit Tak Disiapkan untuk MotoGP
Bayangkan hal ini dalam balapan dimana ada 24 pembalap dalam satu racing line, apa yang akan terjadi. (VR46)