Terjadi 15 kali kecelakaan selama tiga hari tes Pra-musim di siruit Mandalika, cedera paling berat adalah gegar otak dan penglihatn ganda rookie Raul Fernandez.
Mandalika, NontonMotoGP — Sebelum MotoGP 2022 dimulai, para rider MotoGP menghabiskan total delapan hari tes.
Uji coba terdiri dari tes Shakedown selama tiga hari dan tes Pra-musim selama dua hari, yang berlangsung di sirkuit Sepang, Malaysia.
Tes Pra-musim tiga hari juga digelar di sirkuit baru Mandalika, Indonesia.
Selama tiga hari di Lombok Tengah, para pembalap harus mengatur motor terbaik mereka untuk tahun ini, karena setelah Mandalika tak ada lagi tes persiapan balapan.
Sayangnya, kondisi lintasan Mandalika kurang baik, ditandai dengan lapisan debu dan sangat kotor, membuat pembalap sempat protes di hari pertama.
Juga, para pembalap kesulitan menyalip, mereka harus benar-benar melintas di racing line yang sudah ada, karena jika melebar sedikit saja, kemungkinan jatuh lebih besar dibanding sirkuit lain.
Menurut Motorsport edisi Italia, Selama tes tiga hari, total ada 15 kecelakaan yang terjadi di sirkuit Mandalika, artinya lebih dari 54% dari grid MotoGP jatuh selama tiga hari tes.
Pembalap sangat sibuk menguji berbagai macam komponen baru pada motor mereka masing-masing.
Keluhan lain pembalap adalah sulitnya melakukan time attack, mereka melaju dengan sangat hati-hati di sepanjang sirkuit.
Terutama di Tikungan cepat seperti T9, T10, T11 dan T12, Mandalika sendiri memiliki total 17 Tikungan.
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, rider Satelit Pramac Racing, Jorge Martin dan pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro adalah pembalap yang jatuh lebih dari satu kali, beruntung semuanya tanpa cedera.
Namun, salah satu pembalap yang paling menderita adalah rookie Satelit Tech3 KTM Factory Racing, Raul Fernandez, yang mengakhiri pramusim lebih awal karena mengalami gegar otak yang mengakibatkan penglihatan ganda.
News: Ini Rahasia Marini Tiba-tiba Kencang di Tes Mandalika
Satu pembalap lain yang tak turun di hari terakhir tes adalah Joan Mir (Suzuki Ecstar), bukan karena kecelakaan di lintasan melainkan karena sakit perut dengan dugaan keracunan makanan. (VR46)