Hujan Mandalika Behenti Karena Durasi, Bukan Faktor Pawang – NontonMotoGP

idn fq5


BMKG: Hujan Mandalika Behenti Karena Durasi, Bukan Faktor Pawang
Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) Race MotoGP Mandalika, Indonesia 2022 / NontonMotoGP © Yamaha MotoGP.

Balapan MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika sempat ditunda 75 menit karena hujan deras.

Mandalika, NontonMotoGPAkhir pekan seri kedua MotoGP musim 2022 baru saja rampung di Mandalika, Indonesia.

Dengan pemenang berasal dari Portugal, Minguel Oliveir, menalkukkan lintasan basah sirkuit baru untuk menjadi pembalap pertama melintasi garis finis.

Satu-satunya kelas berjalan normal adalah Moto3 dengan total 23 lap dalam kondisi kering normal.

Dilanjutkan kelas Moto2 juga dalam kering, sayangnya jarak balap diperpendek menjadi hanya 16 lap dari yang seharusnya 25 lap dengan alasan kondisi di lintasan.

Kelas MotoGP harus ditunda sekitar 75 menit dari jadwal awal karena tiba-tiba hujan turun sangat deras menjelang pembalap berbaris di starting grid.

Setelah menunggu sedikit reda, balapan akhirnya bisa digelar dalam hujan kecil dengan status WET RACE.

Yang menarik perhatian banyak orang dan pembalap adalah kehadiran pihak yang disebut dengan ‘Pawang Hujan’, ditugaskan untuk mengendalikan hujan di sirkuit Mandalika.

Tapi bagaimanapun, Kelas MotoGP tetap menggelar balapan hujan dengan ban hujan dalam kondisi hujan sedang, dengan jarak balapan hanya 20 lap.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia memberikan pandangannya terkait hujan di MotoGP Mandalika kemrin.

“Ya sebenarnya kalau dilihat pawang hujan itu adalah suatu kearifan lokal yang dimiliki masyarakat.

Secara saintis itu sulit untuk dijelaskan,” ucap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto berbicara kepada wartawan di Senayan, Jakarta, seperti diberitana detik.

Guswanto mengatakan BMKG memiliki prediksi tersendiri terkait prakiraan cuaca. Sebelumnya, BMKG telah memprakirakan akan terjadi hujan di Mandalika dengan intensitas ringan hingga lebat pada 17-20 Maret 2022.

“Namun untuk BMKG sendiri sebenarnya memiliki (prakiraan) sendiri.

Kalau kita lihat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu tanggal 17, 18, 19 itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat.

Kemudian tanggal 20 diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir, kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit siklon tropis 93F yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika,” sambungnya menerangkan.

Hujan mulai mereda apakah tandanya pawang hujan bekerja, Guwanto mengatakan itu merupakan kebetulan. Dia mengatakan hujan berhenti karena faktor durasi hujan yang sudah selesai.

“Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan nggak berhenti juga.

Artinya itu jadi sebenarnya kemarin waktu berhentinya itu bukan karena pawang hujan, karena durasi waktunya sudah selesai.

Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu. Kira-kira jam 16.15 itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan kalau dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG,” seru Guswanto.

Meski demikian, Guwanto tetap menghargai tugas pawang hujan yang disebut salah satu kearifan lokal.

News: Biaya Nonton MotoGP Mandalika Perjalanan dari Sumbawa Rp2.500.000

Kemudian secara sains hujan juga bisa diatur dengan teknik modifikasi. (VR46)

By VR46 Fans

Pecinta MotoGP yang berharap Valentino Rossi kembali muda dan berharap melihat Rossi kembali meraih juara dunia lagi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version