Enea Bastianini mengatakan bahwa gaya balapnya dan beberapa hal lain sangat cocok dengan karakteristik mesin Ducati.
Mugello, NontonMotoGP — Tahun ini pabrikan asal Italia, Ducati telah menurunkan delapan motor untuk delapan pembalap yang terbagi dalam empat tim.
Rinciannya ada lima motor pabrikan Desmosedici GP22 dan tiga motor Satelit, yakni mesin dari versi 2021.
Salah satu yang menggunakan mesin jadul adalah rider Saelit Gresini Racing, Enea Bastianini.
Meski demikian, sejauh ini Bastianini adalah Ducati teratas dengan tiga kemenangan.
Salah satu kunci adaptasinya dengan Ducati adalah tinggi dan berat badan.
Postur pembalap sangat berpengaruh pada motornya, dengan karakteristik balap Bastianin sangat cocok dengan mesin Desmosedici.
“Ducati adalah motor yang bagus untuk saya karena memungkinkan saya untuk menjadi cepat dalam kekuatan saya, seperti bisa rem terlambat.
Selain itu, saya tidak pernah sangat cepat di tikungan.
Siapa pun yang ingin melaju kencang di tikungan mereka harus bergabung dengan Yamaha.
Ducati lebih ke “stop and go”. Untuk saat ini, adaptasi terhadap motor ini bukanlah bencana,” tutur Bastianini sembari tertawa.
News: Cadalora Sebut Dominasi Super Marquez Sudah Berakhir
Salah satu hal terpenting adalah postur tubuh pembalap, yang sangat berpengarh di atas motor. (VR46)