Stoner Ungkap Kesalahan Ducati yang Membuat Selalu Gagal Juara Dunia – NontonMotoGP

bag


Stoner Ungkap Kesalahan Ducati yang Membuat Selalu Gagal Juara Dunia
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) MotoGP Mugello, Italia 2022 / NontonMotoGP © MotoGP.

Casey Stoner mengomentari situasai di Ducati era sekarang dan memberikan pendapatnya mengapa pabrikan Italia tidak lagi menjadi juara dunia.

Roma, NontonMotoGPMotoGP musim 2007 bersama rider Australia, Casey Stoner menjadi satu-satunya tahun di mana pabrikan Italia, Ducati Berhasil menjadi juara dunia.

Setelah itu, mereka sangat kesusahan memuncaki tangga kejuaraan.

Hasil terbaik setelah era Stoner adalah tiga kali runner-up dengan Andrea Dovizioso dan sekali runner-up dengan Francesco Bagnaia.

Pada tahun 2022 ini Ducati bahkan menurunkan delapan motor di grid, tapi tak ada satupun yang mendekati puncak klasemen.

Stoner berbicara tentang cara kerja Ducati yang malah menjadi blunder dan penyebab gagal menjadi juara lagi.

Menurut Stoner, Ducati lebih mementingkan motor ketimbang pembalap, mereka kurang mendengar apa yang sebenarnya dibutuhkan pembalap di atas motor.

Padahal tanpa pembalap, motor tak ada artinya.

“Ketika saya di Ducati, tidak ada begitu banyak Ducati,” kata Stoner mengomentari perbedaan Ducati yang sekarang an dulu, seperti dimuat Motosan.

“Hari ini mereka kurang lebih anggarannya paling besar, waktu saya anggaran paling kecil, sekarang paling besar,” sambung Stoner.

“Bagi saya, mereka terlalu fokus pada motor dan pada apa yang ingin dilihat oleh para insinyur pada motor, bukan pada apa yang diinginkan pembalap, sehingga mereka dapat membuat motor sesuai keinginan mereka, tapi pembalap berada di sadel dan jika pembalap tidak melakukannya. tidak enak tidak mendapatkan hasil.

Yamaha dan Honda umumnya di masa lalu membuat motor yang benar-benar bekerja untuk pembalap, pembalap merasa baik untuk melakukan apa yang diinginkannya dalam semua kondisi, dan dalam kejuaraan itulah hasil terbaik yang bisa Anda minta,” terang Stoner membandingkan pabrikan Ducati dengan pabrikan Jepang.

“Para insinyur Ducati selalu mencari sesuatu yang spesial yang mungkin tidak ada, dan ketika mereka melakukan sesuatu yang spesial, mereka pikir itu satu-satunya cara untuk mendapatkannya, tapi tetap tidak ada motor yang menang tanpa pembalapnya.

News: Lorenzo: Tanpa Cedera, Marquez Borong Gelar Juara 2020, 2021 dan 2022

Ini adalah cara untuk mengatakan bahwa Anda harus lebih memperhatikan pembalap dibanding motor,” demikian Stoner yang tetap memuji kinerja para insinyur Ducati yang
semakin mengejutkan dengan pekerjaan mereka. (VR46)

By VR46 Fans

Pecinta MotoGP yang berharap Valentino Rossi kembali muda dan berharap melihat Rossi kembali meraih juara dunia lagi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version