Marc Marquez menyebut wajar jika Ducati saling membantu dalam perebutan gelar karena mereka ada banyak motor dan sudah lama tidak menjadi juara dunia sejak 2007.
Buriram, NontonMotoGP — Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mengamankan finis kelima dalam balapan hujan MotoGP Thailand.
Tapi, dia sempat bertarung untuk posisi podium, melawan rider Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia.
Hanya saja Marquez dengan segera dibekuk oleh pembalap Italia itu.
Setelah berada di posisi keempat, Marquez juga disalip oleh pembalap Ducati lainnya, Johann Zarco (Prima Pramac Racing).
“Ketika saya mengejar Pecco, saya tidak dapat menemukan tempat untuk melewatinya karena saya hanya sedikit lebih cepat tapi itu belum cukup (untuk menyalip).
Kemudian Zarco menyalip, ketika Anda punya kecepatan dan akselerasi yang baik maka itu lebih mudah,” tutur Marquez.
Karena motor Ducati terlalu banyak di grid, Marquez menyebutnya kini MotoGP seperti ‘Ducati Cup’.
Tapi Marquez paham dengan taktik Ducati, yang memanfaatkan rekan sesama pabrikan mereka untuk saling membantu dalam perebutan gelar.
“Memang benar Zarco datang dengan sangat cepat, menyalip saya dan kemudian tetap di belakang Pecco,” kata Marquez kepada Crash.net.
“Ducati belum pernah juara dunia sejak 2007, jadi wajar jika ada ‘Ducati Cup’ di depan mereka harus mengambil untung darinya,” sambung Marquez berkomentar.
“Mereka punya motor terbaik di grid.
News: Mulai Buka Mulut, Miller Muak dengan Perlakuan Kontrak Ducati
Jadi pembalap mereka ada di depan dan mereka harus menggunakan kekuatan itu untuk memenangkan gelar,” demikian Marquez. (rS/GP)
