Meskipun hanya mendapat satu tahun kesempatan tampil di MotoGP, tapi Darryn Binder tidak merasakan penyesalan.
Jerez, NontonMotoGP — Pembalap asal Afrika Selatan, Darryn Binder menjadi orang kedua setelah pembalap Australia, Jack Miller yang loncat kelas langsung dari Moto3 ke MotoGP.
Miller mampu bertahan untuk waktu yang lama, sementara Darryn hanya punya kesempatan satu msuim.
Meski demikian, Darryn tetap bersyukur atas kesempatan tampil di kelas MotoGP.
Karena datang langsung dari Moto3, debut Darryn menjadi lebih rumit dari yang dibayangkan.
Hasil terbaikanya adalah finis ke-10 dalam balapan hujan MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika.
Darryn gagal menyelesaikan tujuh dari total 20 balapan, bahkan harus terjauh sebanyak 27 jatuh.
Hanya mencetak 12 poin untuk papan klasemen di posisi ke-24, menjadikannya rookie terburuk.
“Saya banyak belajar sampai saya mungkin banyak lupa,” kata Darryn sembari tertawa, ketika ditanya tentang pengalamannya oleh Motorsport-Total.com.
“Jika saya tahu apa yang saya pelajari di awal tahun, semuanya akan berjalan lebih cepat. Tapi begitulah adanya,” sambungnya.
“Mengendarai motor besar adalah tantangan tersendiri.
Saya ingat ketika di Amerika, setelah sesi pemanasan, lengan saya rasanya ingin lepas karena itu sirkuit yang sangat menuntut secara fisik,” akui Darryn.
“Dalam balapan saya satu grup dengan di Giannantonio dan Gardner.
Setidaknya saya ada di sana bersama para rookie.
Tapi tiga lap sebelum akhir, motor saya mati. Itu menghancurkan.
Saya merasakan yang terburuk di Le Mans. Saya mengalami balapan yang buruk dan jauh di belakang yang lain.
Untungnya saya memiliki tim yang bagus. Mereka juga menelepon saya selama seminggu dan kami mengalami banyak hal,” kenang Darryn.
Adaptasi menjadi tantang terbesar, terutama karena perbedaannya dengan Moto3 sangat besar, karena prototipe MotoGP sangatlah kompleks.
“Sepanjang tahun, saya mengerti bahwa elektronik sering memainkan peran lebih besar daripada set-up motor,” jelasnya mencontohkan.
Ada banyak perbedaan besar antara motor Moto3 dan MotoGP.
“Jika sesuatu tidak berjalan dengan baik di Moto3, Anda terus maju dan berkendara saja.
Anda tidak perlu khawatir tentang semua hal lainnya.
Di MotoGP Anda benar-benar harus memperhatikan setiap lap dan mencoba menjelaskan semuanya sebaik mungkin,” terang adik Brad Binder itu.
“Terkadang saya merasa seperti membentur tembok. Anda terjebak, tapi kemudian Anda membuat langkah kecil ke depan.
Tidak ada yang terjadi dengan cepat. Semuanya butuh banyak waktu. Sayangnya, kami tidak punya banyak waktu,” sesalnya.
Meski hanya satu musim, tapi Darryn merasa senang bisa membalap di MotoGP.
News: Pedrosa Senang Miller Bakal Bongkar Semua Rahasia Ducati untuk KTM
Untuk 2023 mendatang, dia harus turun ke kelas Moto2 dan menjalani pengalaman baru yang aneh. (rs/gp)