Marc Marquez bisa menjadi pembalap terhebat dalam sejarah MotoGP. Sayangnya dia menyesali beberapa keputusan buruk.
SPA, NontonMotoGP — Rider Repsol Honda, Marc Marquez telah gagal menambahk koleksi gelar.
Terakhir kali dia kampiun di kelas utama MotoGP adalah pada 2019 silam.
Sebenarnya Marquez tak memiliki lawan sepadan di lintasan.
Kegagalan terbesarnya adalah egonya sendiri.
Terutama setelah patah lengan, Marquez mengakui dia menyesal terlalu cepat untuk kembali membalap.
Selain itu, Marquez juga mengenang masa-masa mudanya.
“Itu akan menjadi dua momen,” kata Marquez berbicara kepada GQ, seperti dikutip Crash.net.
“Satu, tahun 2013, dan saya akan bilang untuk diri sendiri; ‘Sangat menikmati apa yang datang kepadamu’,” jelasnya.
Pada saat itu Marquez naik ke MotoGP setelah menjadi juara dunia kelas Moto2 2012, promosi ke kelas utama dan langsung menjadi juara pada tahun 2013.
Marquez adalah rider keempat yang menang dalam tiga kelas berbeda dan menjadi juara MotoGP termuda, yakni di usia 20 tahun dan 63 hari.
“Bukannya saya tidak menikmatinya, tapi saya akan bilang pada diri saya sendiri (Marquez 2013) untuk tidak menormalkannya, bahwa menang tidak selalu normal,” seru Marquez.
Selain itu, Marquez juga menyesali kejadian baru-baru ini, berharap dapat menasihati versi dirinya yang lebih muda.
“Momen lainnya adalah ketika saya cedera di Jerez (Patah Humerus 2020), dan saya akan bilang; ‘Tunggu dua bulan di rumah (untuk pemulihan), Anda hanya akan kehilangan dua bulan, bukan dua tahun.’,” sesal Marquez.
Kecelakaan terparah yang dihadapinya adalah patah Humerus, yang juga menyerempet ke cedera lama, diplopia yang kambuh.
Marquez terbilang melakukan comeback buru-buru setelah patah tulang tangan.
Imbasnya sejak 2020 sampai sekarang Marquez masih harus memulihkan lengannya.
News: Hasil Tes Shakedown Sepang MotoGP 2023 Hari 2
Untuk 2023 ini Marquez berniat untuk kembali menang. (rs/gp)
