Dorna Sports menegaskan bahwa pembalap bisa jatuh di sesi mana saja, kehadiran Sprint Race tak membuat perbedaan, MotoGP tetap oleharaga berbahaya.
SPA, NontonMotoGP — Pembalap tersukses di tim Repsol Honda sebagai rekan setim rider Spanyol, Marc Marquez adalah Dani Pedrosa.
Tentu saja, pembalap mungil itu sudah bersama tim Jepang sejak 2006 sampai pensiun di akhir 2018 lalu.
Setelah Pedrosa, mucul muncul beberapa nama hebat sebagai tandem Marquez, mulai dari Jorge Lorenzo pada 2019, Alex Marquez pada 2020 dan terakhir ada Pol Espargaro selama dua musim 2021 dan 2022 lalu.
Sekarang yang terbaru adalah Joan Mir, juara dunia MotoGP 2020 mantan rider Suzuki.
Marquez mengakui bahwa menjadi rekan satu timnya tidak akan mudah. Dia menjelaskan alasannya.
“Di Honda Anda bisa menyerah karena dua alasan; Pertama, seperti yang terjadi pada Pol Espargaro dan menciptakan ekspektasi yang terlalu tinggi.
Kedua, karena Anda tidak mau mengambil risiko lebih dari yang lain,” terang Marquez, ketika berbicara dengan Motorrad Magazine, seperti dikutip Motosan.es.
Lihatlah jumlah kecelakaannya, pembalap Honda mengalaminya lebih banyak dari pabrikan lain,” tambah Marquez.
Sekarang Marquez dan Mir akan bertandem untuk dua musim ke depan pada 2023 dan 2024.
Marquez sendiri mengisyaratkan tidak akan selamanya di Repsol Honda, karena begitu tim kita bisa menang dia bisa beralih ke tim yang bisa menang.
“Jika saya memenangkan gelar lagi, itu akan menjadi yang paling berharga sepanjang karir saya,” harap Marquez.
News: Sprint Race Dianggap Berbahaya, Dorna Singgung Kecelakaan Marquez di Mandalika
Sebagai informasi, Marquez terakhir kali menjadi juara dunia pada musim 2019 lalu, sudah tiga musim terlewat tanpa gelar juara dunia. (rs/gp)
