Tim Repsol Honda keberatan dan mengajukan banding terhadap Stewards Panel MotoGP karena mengubah hukuman untuk Marc Marquez dua hari setelah balapan.
Portugal, NontonMotoGP — FIM MotoGP Stewards Panel pada awalnya memutuskan rider Repsol Honda, Marc Marquez bersalah dalam insiden Tikungan 3 balapan MotoGP Portugal, yang turut merugikan pembalap lain.
Kemudian para wasit balap menjatuhi hukuman Long Lap Penalty ganda untuk pembalap Spanyol itu.
Pada awalnya, FIM menegaskan dalam suratnya hukuman tersebut harus dijalani oleh Marquez di seri berikutnya, yakni di MotoGP Argentina.
Berhubung tim Repsol Honda mengumumkan bahwa Marquez akan absen di Argentina akhir pekan ini karena cedera, maka hukum tersebut tak harus dijalani oleh Marquez.
Melihat perkembangan kondisi tersebut, Stewards kemudian memodifikasi penalti untuk Marquez.
Dalam pernyataan terbaru mereka menyebut bahwa Marquez harus tetap menjalani hukuman di seri selanjutnya ketika Marquez ikut balapan.
Modifikasi ini membuat tim Repsol Honda keberatan dan mengajukan banding atas hukuman tersebut.
“Sehubungan dengan sanksi yang dijatuhkan FIM kepada Marc Marquez atas insiden balapan yang terjadi di Grand Prix Portugal.
Tim Repsol Honda menilai bahwa perubahan penalti tersebut berupa perubahan kriteria kapan seharusnya penalti diterapkan, dan bahwa perubahan ini dikeluarkan oleh FIM dua hari setelah sanksi awal bersifat final dan definitif, tidak sejalan dengan peraturan FIM untuk kejuaraan dunia MotoGP saat ini.
Untuk alasan ini, tim Repsol Honda bermaksud untuk menggunakan segala cara yang ditawarkan oleh peraturan yang berlaku untuk mempertahankan hak dan kepentingannya yang sah, yang dianggap telah dilanggar sebagai hasil dari resolusi terbaru yang diadopsi, dan khususnya telah mengajukan permohonan sebagaimana mestinya.
Banding di hadapan FIM Appeal Steward,” demikian pernyataan remsi yang dirilis tim Repsol Honda, menggapi modifikasi penalti oleh FIM.
News: Dorna Ancam Coret Portugal dari Kalender MotoGP Karena Banyak Korban
Nantikan hasil dan perkembangan permasalah ini setelah ada keputusan final dari pengadilan yang menangani. (rs/gp)