Claudio Domenicali menyebut Francesco Bagnaia sangat berani menggunakan #1 pada motornya di MotoGP 2023, mengingat ada beban dan tanggun jawab besar.
Italia, NontonMotoGP — Pada tahun 2007 silam, pembalap berbakat asal Australia, Casey Stoner secara mengejutkan keluar sebagai juara dunia MotoGP.
Membawa pabrikan Bologna, Ducati menjadi kampiun, motor yang sangat liar dan hasil Stoner mengejutkan semua orang.
Menegaskan dirinya sebagai raja MotoGP saat itu, Stoner menggunakan #1 pada motornya di musim 2008.
Sayangnya, Stoner gagal mempertahankan gelar, yang pada tahun tersebut dirampas oleh rider Italia, Valentino Rossi.
Stoner pada tahun debut di tim pabrikan Repsol Honda pada 2011, juga kembali menjadi juara dunia dan pada tahun berikutnya (2012) kembali menggunakan nomor #1.
Tahun terakhirnya di MotoGP, yang memutuskan pensiun dini dari Grand Prix.
Rider lain yang memakai nomor #1 pada motornya adalah jagoan Mallorca, Jorge Lorenzo.
X-Fuera berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2010, dan pada 2011 dia membalap dengan nomor #1 yang sangat istimewa.
Jadi, belum ada pembalap MotoGP yang menggunakan nomor satu, berhasil mempertahankan gelar mereka.
Karena itu, #1 dianggap sebagai nomor yang mengandung kutukan.
Pembalap jagoan seperti Rossi atau Marc Marquez yang juara dunia berulang kali, tak pernah mencoba #1.
Tahun ini, andalan Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia memberanikan diri untuk menggunakan #1, setelah membawa Ducati ke tangga juara pada 2022 yang lalu.
Ketupusan ini diapresiasi oleh direktur eksekutif Ducati Corse, Claudio Domenicali.
“Bagnaia menggunakan nomor #1 di motornya, dan bagi saya, dia juga sangat berani karena dia memutuskan untuk memakai nomor # 1 di motor, karena itu adalah tanggung jawab,” puji Domenicali, berbicara dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Marca, sebagaimana dikutip Motorcyclesports.net.
Lebih lanjut, Domenicali menyebut Ducati dan Bagnaia adalah kombinasi yang sangat pas di MotoGP saat ini.
“Hari ini, ini adalah kombinasi motor/pebalap paling kompetitif di grid.
Jadi kami senang,” demikian orang Italia itu menyampaikan pendapatnya.
Sebanarnya #1 tidak terkutup, melainkan ada beban besar pada penggunanya.
Menggunakan #1, artinya pembalap tersebut harus bisa tampil maksimal sepanjang musim dan harus mempertahankan gelar juara dunia, itu menjadi keharusan dan terkadang menciptakan tekanan besar dalam kondisi tertentu.
News: Setelah Suzuki, Ada Kemungkinan Honda dan Yamaha Juga Mundur dari MotoGP
Karena itu, sangat sulit sebenarnya menggunakan #1, ada tanggung jawab sangat besar yang harus dipikul sang empunya. (rs/gp)