MotoGP Terlalu Canggih, Hanya Satu Pembalap Bisa Menang dari Start Terakhir – NontonMotoGP

MotoGP Terlalu Canggih Hanya Satu Pembalap Bisa Menang dari Start


Schwantz: MotoGP Terlalu Canggih, Hanya Satu Pembalap Bisa Menang dari Start Terakhir
Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) Race MotoGP Austin, Amerika Serikat 2023 / NontonMotoGP © Rob Gray/Polarity Photo.

Menurut Kevin Schwantz, perkembangan pesat MotoGP saat ini tidak lagi memungkinkan pembalap yang start terakhir bisa menang balap, kecuali Brad Binder.

AS, NontonMotoGP — MotoGP saat ini telah bertembang sangat pesat, mesin dengan mendekati kesempurnaan, membuat tingkat persaingan menjadi sangat sulit.

Para pembalap tak boleh melakukan kesalahan, karena akan langsung tertinggal mengingat motor-motor sekarang sangat presisi di tiap lapnya.

Perkembangan zaman yang semakin modern dan teknologi yang semakin canggih, telah mengubah MotoGP, jauh berbeda dari puluhan tahun yang lalu.

Mantan juara dunia GP, Kevin Schwantz, mengatatakan bahwa MotoGP sudah sangat jauh berbeda dari eranya dulu.

“Semuanya telah berubah, tentu saja. Pada dasarnya, ini masih olahraga yang sama dengan tempat saya balapan, dibesarkan dan diperjuangkan, dan saya akan selalu menyukainya dengan gila-gilaan.

Tapi semuanya telah berubah, motornya, baju balap, keamanannya, semuanya dan saya suka berpikir itu menjadi lebih baik, tapi menurut saya menonton balapan motor selalu lebih baik daripada melihat seseorang duduk di dalam mobil yang hanya menggerakkan kemudi.

Balap motor bagi saya masih menjadi hal yang saya sukai sejak kecil, saya masih menikmati mengendarai motor kapanpun saya bisa.

Di MotoGP semuanya berkembang dan berubah -terkadang menjadi lebih baik, terkadang menjadi lebih buruk- tapi ini seperti kehidupan.

Terkadang semuanya berjalan dengan baik, terkadang tidak,” kata Schwantz menyampaikan pendapatnya tentang kondisi MotoGP saat ini, berbicara kepada GPOne.com di sela-sela MotoGP AS, seperti dimuat Motorcyclesports.net.

Menurut Schwantz, motor MotoGP yang sekarang sangat seimbang dan dikembangkan secara teknologi sehingga tidak mungkin menang dengan melakukan perbaikan yang diterjemahkan menjadi beberapa detik per lap.

“Sekarang Anda dapat memiliki 22 pembalap jagoan! Saya akan mengatakan sudah jelas bahwa motor telah meningkat pesat seiring dengan evolusi pembalap.

Mereka mungkin lebih terlatih dan lebih kuat daripada kita di zaman kita, tapi menurut saya motornya juga menjadi sangat canggih dan hanya menuntut agar Anda tidak melakukan kesalahan.

Saya tidak bermaksud mengatakan itu mudah, tapi itu pasti menjadi lebih mudah daripada zaman saya balapan.

Itu sebabnya dulu ada selisih enam detik per lap, sedangkan sekarang antara lap pertama dan terakhir seringkali hanya satu detik.

Saya ingat terkadang saya tertinggal dua detik di kualifikasi, lalu mungkin saya melakukan beberapa perubahan pada motor pada minggu pagi dan dalam balapan saya bisa menang.

Hari ini tidak mungkin. Jika Anda start terakhir dan Anda bukan (Brad) Binder dalam balapan sprint, itu tidak mungkin.

Saya akan mengatakan bahwa dari luar olahraga ini terlihat lebih baik dari sebelumnya, tapi dari dalam saya tidak tahu,” demikian jabar Schwantz.

News: Terancam Diganti, Rossi Harap Morbidelli Bisa Sekencang Quartararo

Apakah Morbidelli bisa keluar dari masalanya setelah sekian lama tak bersina? (rs/gp)

By VR46 Fans

Pecinta MotoGP yang berharap Valentino Rossi kembali muda dan berharap melihat Rossi kembali meraih juara dunia lagi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version