Francesco Bagnaia kembali melakukan banyak kesalahan, bahkan lebih buruk dari tahun lalu menurut mantan pembalap Grand Prix Italia.
Roma, NontonMotoGP — Pembalap Italia, Francesco Bagnaia mengawali MotoGP tahun lalu dengan melakukan banyak sekali kesalahan.
Bahkan pada satu titik dia tertinggal 91 angka dari pembalap Prancis, Fabio Quartararo.
Beruntung, dia dalam memulihkan banyak poin dan akhirnya memenangi gelar setelah balapan penentuan di final Valencia.
Rider Ducati Lenovo itu menegaskan bahwa dia akan belajar dari kesalahan dan tak akan mengulangnya lagi.
Namun apa yang terjadi di awal musim ini bahkan lebih buruk dari tahun sebelumnya.
Bagnaia telah jatuh dan gagal finis sebanyak tiga kali dari total lima balapan utama sejauh ini.
Dia diselamatakn oleh poin dalam Sprint Race, tanpa itu dia sekarang berada di posisi ketiga klasemen.
Juga, kondisi para rivalnya yang sedang kesulitan menguntungkan Bagnaia.
“Dan terlepas dari segalanya (dari tiga kecelakaan) dia memimpin klasemen sementara,” kata mantan pembalap Grand Prix Italia, Loris Reggiani dalam wawancara dengan media Italia, Insella.it, sebagaimana dikutip Motosan.es.
“Ini benar-benar menunjukkan bahwa tidak ada jagoan utamanya. Setelah dua tahun terakhir, setelah dia mengatakan bahwa dia telah belajar dari kesalahannya, saya pikir dia tidak akan pernah melakukannya (kesalahan) lagi. Sebaliknya, itu terlihat hampir lebih buruk dari tahun lalu,” sambung Reggiani.
“Itu sangat cocok untuknya, karena Quartararo sama sekali tidak mampu bersaing dan karena pembalap Ducati lain lebih buruk darinya.
Martin pun tak mampu menyisipkan tren positif, Bastianini belum terlihat dan saya menyesal tidak melihatnya di trek, dia pasti akan menjadi salah satu protagonis mutlak.
Orang yang jatuh paling sedikit akan memenangkan gelar,” demikian tegas Reggiani.
Bahkan setelah lima seri dengan total sepuluh balapan, Bagnaia tidak mencetak poin lebih dari 100 di posisi puncak, jaraknya sangat rapat dengan rider lain. (rs/gp)