Home News MotoGP Elektronik dan Aerodinamika Rusak MotoGP, Balapan Tidak Menarik – NontonMotoGP

Elektronik dan Aerodinamika Rusak MotoGP, Balapan Tidak Menarik – NontonMotoGP

by VR46 Fans
Elektronik dan Aerodinamika Rusak MotoGP Balapan Tidak Menarik – NontonMotoGP


Agostini: Elektronik dan Aerodinamika Rusak MotoGP, Balapan Tidak Menarik
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) vs Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) vs Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing) Race MotoGP Jerez, Spanyol 2023 / NontonMotoGP © MotoGP.com.

Giacomo Agostini menilai bahwa perkembangan elektronik dan aerodinamika di MotoGP harus dibatasi dengan ketat.

Roma, NontonMotoGP — Legenda MotoGP asal Italia, Giacomo Agostini memberikan pendapatnya tentang situasai yang dihadapi MotoGP di era modern saat ini.

Juara dunia 15 kali itu mengatakan bahwa MotoGP saat ini sedikit tersesat, pengebangan yang tak terkendali malah membuat MotoGP menjadi berantakan.

Dua hal yang disoroti oleh Ago adalah elektronik dan aerodinamika yang berlebih.

Maksud Ago tentu tak melepas semua elektronik dan aerodinamika sepenuhnya, tapi harus ada batasan ketat.

Karena dengan pengembangan tanpa kendali, MotoGP semakin tahun semakin tidak menarik, juga bahaya semakin meningkat.

Misalnya salah satu masalah yang paling ditekankan Agostini adalah dalam hal power motor MotoGP saat ini.

Agostini yakin bahwa sistem MotoGP tidak terencana dengan baik dan tidak harus fokus untuk selalu mengincar kecepatan lebih dari motor.

“Ketika saya mendengar para insinyur mengatakan bahwa semua elektronik diperlukan, karena tanpa bantuan itu pembalap tidak dapat mengendalikan 300 tenaga kuda, saya tidak mengerti apa-apa,” kata Ago dalam wawancara dengan Moto.it, sebagaimana dikutip Motosan.es.

“Tapi siapa bilang MotoGP butuh 300 kuda? Semua tenaga itu tidak berguna dan pembalap harus tetap berada di tengah, setidaknya pada level yang sama dengan motornya,” sambung pria Italia itu berkomentar.

Selain itu, isu aerodinamika juga muncul. Agostini sangat jelas dan blak-blakan tentang hal ini.

“Saya tidak mengatakan bahwa itu harus hilang total, tapi elektronik harus dibatasi secara ketat.

Kalau harus masuk chicane untuk menghentikan motor, ada yang salah,” serunya.

“Di satu sisi Anda mencari tenaga dan kecepatan, dan di sisi lain Anda mempelajari sistem untuk mengurangi performa.

Saat ini jarak pengereman telah dikurangi sedemikian rupa sehingga kami memiliki dua konsekuensi; menyalip jauh lebih sulit dan kemungkinan melakukan kesalahan semakin meningkat setiap tahun,” pungkas juara dunia 15 kali itu.

Bagaimana menurut kamu, apakah kamu setuju dengan pandangan Ago? (rs/gp)

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.