Livio Suppo memperikan pendapatnya tentang kondisi sulit yang dihadapi pabrikan Jepang saat ini di MotoGP, terutama masalah Honda.
Roma, NontonMotoGP — Pria asal Italia, Livio Suppo adalah salah satu orang yang sudah lama bekerja di MotoGP, dia pernah di Honda dan terakhir kali bersama Suzuki hingga musim 2022 kemarin.
Ketika Suzuki keluar dari MotoGP, Suppo juga menyelesaikan tahunnya di MotoGP. Tapi dia tetap mengikuti perkembangan Grand Prix.
Termasuk prihatin dengan kondisi pabrikan Jepang saat ini. Menurutnya Suzuki adalah yang paling kompetitif namun sudah keluar.
Sedangkan Honda dan Yamaha sekarang mengalami masa-masa yang sangat sulit.
“Pabrik-pabrik Jepang (Honda dan Yamaha) saat ini berada dalam situasi sulit; yang paling kompetitif itu Suzuki, tapi mundur,” kata Suppo kepada Moto.it, seperti dikutip oleh Motosan.es.
Jika diminta kembali ke Honda untuk membantu, Suppo mengatakan sanggup tapi dengan satu syarat.
“Jika Nakamoto menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa dia juga akan kembali, saya akan kembali juga,” serunya.
Suppo mengungkap bahwa pembalap Honda sudah memperikan peringat pada 2017, bahwa Honda saat itu sudah mulai sulit dikendarai.
Pada saat itu Cal Crutchlow dan Dani Pedrosa mengatakan bahwa motor mereka mulai sulit dikendarai.
Tapi, karena di saat yang bersamaan Marc Marquez tampil baik dan mendominasi, jadi dia dilihat sebagai rujukan.
“Cal Crutchlow dan Dani Pedrosa, pada 2017 sudah mengatakan bahwa Honda adalah motor yang sulit untuk dikendarai, tapi Marc Marquez terus menang dan adalah manusiawi untuk berpikir bahwa pembalap lain adalah orang yang tidak sesuai.
Itu seperti dengan Casey Stoner di Ducati,” demikian jelasnya. (rs/gp)
BACA: Dall’Igna Ungkap Kesalahan Pabrikan Jepang: Honda Marquez Sentris, Yamaha Quartararo Sentris
