Menurut Remy Gardner pabrikan di MotoGP memanfaatkan semnagat pembalap untuk naik ke kelas utama terlalu dini.
Donington, NontonMotoGP — Pembalap asal Australia, Remy Gardner hanya bertahan satu musim di kelas MotoGP.
Dia debut pada tahun 2022 yang lalu bersama pembalap Spanyol, Raul Fernandez di tim Satelit Tech3 KTM Factory Racing.
Sayangnya, Gardner tak mendapat kesempatan musim kedua, dia hanya mendapat satu tahun.
Berbicara baru-baru ini, Gardner menilai pabrikan di MotoGP memanfaatkan semangat pembalap untuk naik ke kelas utama.
“Mimpi semua pembalap adalah menjadi pembalap MotoGP, pabrikan memanfaatkan ilusi para pembalap, dan yah, mereka naik tertlalu dini dengan bayaran kecil dan pada akhirnya jika mereka tidak melakukannya dengan baik, dalam setahun di MotoGP mereka keluar,” kata Gardner berbicara dalam dalam wawancara dengan ReFuel Studios, seperti dikutip Motorcyclesports.net.
“Saya punya pilihan untuk kembali ke Moto2, tapi saya tidak punya banyak hal untuk dilakukan di sana setelah memenangkan balapan dan menjadi juara dunia.
Jadi saya mengambil tantangan baru untuk diri saya sendiri dan pergi ke Superbike,” jelasnya.
Gardner juga berpendapat bahwa mentalitas pabrikan Jepang lebih melibatkan perasaan manusia.
“Pabrikan Jepang masih punya perasaan manusia, sedangkan untuk pabrikan Eropa mereka lebih banyak mengatakan apakah itu putih atau hitam,” demikian penilaian Gardner.
Gardner adalah seorang juara dunia Moto2 pada 2021, tapi dia hanya mendapat kesempatan satu tahun di MotoGP, tanpa ada yang ingin mempertahankannya atau memberikan waktu lebih untuk menunjukkan kemampuannya.
Gardner pada akhirnya musim ini melakukan debut di Superbike bersama Yamaha. (rs/gp)
BACA: Gardner: Superbike Lebih Menyenangkan Daripada MotoGP