Loris Reggiani mengungkap alasan mengapa pabrikan lain tidak lagi tertarik menjadikan Marc Marquez sebagai pembalap mereka.
Milan, NontonMotoGP — Kerja sama antara pembalap Cervera, Marc Marquez dengan pabrikan Jepang di tim Repsol Honda telah membuahkan hasil yang begitu gemilang.
Debut di kelas utama pada 2013 silam, Marquez langsung menyabet gelar juara dunia MotoGP, yang kemudian dia ulang lagi pada 2014.
Pada 2015 Marquez untuk pertama kalinya gagal mengamankan gelar, usai mengakhiri musim di posisi ketiga di klasemen.
Tapi, dari 2016 sampai 2019 Marquez mengalahkan semua pembalap lagi, meraih gelar juara dunia empat musim berturut-turut.
Membuatnya kini menoreh enam gelar kelas utama, delapan di semua kelas.
Sayangnya, sejak kecelakaan serius pada 2020, Marquez belum mampu keluar dari masa-masa sulitnya.
Semakin tahun semakin memburuk dari 2020, 2021, 2022 dan sekarang di 2023.
Jika dulu Marquez menjadi rebutan hampir semua pabrikan, sekarang kondisinya telah berubah.
Pabrikan yang dulu mengincar Marquez, mereka sadar bahwa mereka tak mungkin mendapatkan Marquez, karena tak masuk akal bagi mereka untuk memisahkan Marquez-Honda yang begitu produktif.
Akhirnya pabrikan lain membuat proyek mereka masing-masing dengan pembalap muda, Ducati dan KTM berhasil dalam hal ini.
Mereka melalukan dua tugas penting: membuat motor kompetitif dan mengembangkan pembalap muda yang hebat.
Kesuksesan ini membuat pabrikan lain tidak lagi terlalu berharap untuk mendapatkan Marquez, yang saat ini mungkin tengah mencari pabrikan lain.
Marquez dan Honda tidak lagi produktif, kombinasi ini telah kalah saing dan sedang terburuk dengan hasil yang tidak menggembirakan dalam beberapa musim terakhir.
pengamat MotoGP yang juga mantan pembalap Grand Prix dari Italia, Loris Reggiani menilai jika Marquez yang sekarang bukan lagi seperti dulu.
Karena itu, pabrikan akan berpikir seribu kali untuk mendapatkan Marquez, karena jika kalah maka itu pasti karena faktor motor.
“Setelah apa yang kami lihat di Jerman, saya melihatnya sangat sulit baginya.
Dengan motor itu, Rins menang di Austin: Saya berharap di sirkuit yang menguntungkan seperti Sachsenring, Marc akan membuat perbedaan.
Saya pikir semua kecelakaan dan patah tulang ini telah mempengaruhinya sedikit: ketika Anda melukai diri sendiri, Anda akan tetap mengingatnya,” kata Reggiani dalam wawancara dengan Moto.it, seperti dikutip Motosan.es.
“Saya tidak tahu apakah benar dia tidak ingin balapan dengan Honda lagi: seperti yang kita lihat di Jerman, dia selalu berusaha, tapi mungkin tidak berhasil seperti sebelumnya.
Sekarang risikonya terlalu besar bahkan bagi pabrikan lain untuk mengambilnya, karena beberapa alasan: dia bukan lagi Marquez sebelumnya: Jika dia tidak menang, itu kesalahan pabrikan, kecuali ada pembalap lain dengan motor yang sama di depannya.
Seseorang yang harganya sangat mahal, Anda hanya dapat mengambilnya jika Anda hampir 100% yakin dia bisa menang,” pungkas Reggiani. (rs/gp)
BACA: Dorna Tak Setuju Duet Marquez-Acosta di KTM, Terbentur Aturan MotoGP
