Francesco Bagnaia mengaku lebih suka dengan motor MotoGP tanpa sayap, karena bisa mengendalikannya dengan lebih mudah ketimbang dengan yang menggunakan paket aerodinamika seperti sekarang.
Roma, NontonMotoGP — Sejak beberapa musim terkahir ini, motor MotoGP terlihat lebih rumit dari sebelumnya.
Penggunaan paket aerodinamika telah menjadi hal yang sangat penting sekarang, tidak hanya di fairing samping kiri dan kanan, tapi juga mulai berambat sampai bagian belakang motor.
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia menegaskan bahwa kehadian aerodinamika telah banyak membantu pembalap dalam banyak hal.
Tapi, menurutnya, sebenarnya pembalap lebih mudah mengendalikan motor tanpa sayap.
Juara bertahan itu pernah mencoba Ducati tanpa sayap ketika tes di Qatar pertama kali.
“Ya, pada tes MotoGP pertama saya di Qatar saya meminta untuk menguji motor tanpa sayap,” kata Bagnaia dalam wawancara dengan Speedweek.com.
“Saya menyukainya karena membuat berkendara lebih mudah.
Sekarang Anda harus mendorong motor hingga limitnya untuk mendapatkan yang terbaik dari motor.
Sebelumnya, terutama pembalap yang mengendalikan mesin.
Di tikungan jauh lebih mudah tanpa sayap. Saat berakselerasi, Anda harus lebih banyak menggunakan rem belakang dan lebih banyak bermain dengan gas.
Sekarang, dengan semua alat, Anda harus mendorong segalanya hingga limitnya agar efektif,” terang Bagnaia.
Apakah sebaiknya MotoGP terus melangkah lebih maju lagi dalam hal aerodinamika atau harus dibatasi?
Pada 2027 mendatang, aturan teknis tentang motor-motor MotoGP baru dapat diubah dengan persetujuan semua pabrikan peserta. (rs/gp)
BACA: Bagnaia Tegaskan Tak Bermusuhan dengan Semua Rivalnya, Termasuk Marquez?