Michelin merinci mengapa ban motor MotoGP menjadi sering bermasalah, ini terkait dengan aerodinamika dan seberapa lihai pembalap mengelola ban.
Paris, NontonMotoGP — Pabrikan ban asal Prancis, Michelin telah menjadi pemasok tunggal ban untuk MotoGP cukup lama.
Meski demikian, mereka selalu mendapat kelukan dari para pembalap, bahkan di setiap balapan selalu ada yang memprotes tentang kinerja ban.
Sebagian pembalap kadang merasa nyaman dan semakin lainnya kadang merasa kesulitan.
Bos Michelin MotoGP, Piero Taramasso menerangkan bahwa ban termasuk dalam paket permainan di MotoGP.
Pembalap harus mampu mengelola ban dengan baik agar mendapat manfaatk maksimal, sama seperti halnya pembalap mengelola energi mereka, mengelola motor mereka, itu adalah bagian dari strategi.
Juga, Taramasso mengungkap bahwa kehadiran aerodinamika turut mempengaruhi ban.
Pembalap sering membicarakan kesulitan saat mengikuti motor lain karena tekanan ban depan mereka menjadi meningkat.
Apakah Michelin membenarkan ini berdasarkan pada data?
“Ya. Ini nyata. Dan ini normal. Ini adalah efek aerodinamis,” kata Taramasso dalam wawancara dengan Crash.net.
“Anda melihatnya di motor biasa, Anda melihatnya di Formula Satu.
Ketika Anda mengikuti seseorang, Anda mendapatkan lebih sedikit udara segar.
Pendinginan menjadi kurang. Jadi suhunya naik.
Jika suhu naik terlalu banyak, ban Anda terlalu panas dan Anda kehilangan feeling,” jelasnya.
“Ini benar, tapi ini adalah sesuatu yang merupakan bagian dari paket dan sesuatu yang harus Anda kelola, seperti Anda mengatur tenaga pembalap, seperti Anda mengatur mesin, ban. Ini adalah bagian dari permainan,” jelasnya lebih rinci.
Tekanan ban bisa berubah di satu sirkuit dengan sirkuit lain, juga dipengaruhi banyak faktor.
Michelin menetapkan batas minimum tekanan ban, pembalap dan tim harus merujuk pada pedoman tersebut agar ban tidak rusak.
“Itu bisa berubah, tapi sekali lagi ban kami dirancang untuk bekerja pada tekanan minimum yang diberikan (1,88 bar depan, 1,7 bar belakang).
Anda tidak bisa lebih rendah karena risikonya adalah Anda merusak konstruksi dan karkas ban.
Jadi, Anda harus menghormati tekanan minimum ini,” demikian tegas Taramasso.
Balapan MotoGP bukan hanya tentang adu cepat, melainkan adu strageti, termasuk bagaimana lihainya seorang pembalap mengatur ban mereka, terutama dalam balapan panjang di hari Minggu. (rs/gp)
BACA: Lecuona Jelaskan Perbedaan Ban Pirelli Superbike dengan Ban Michelin MotoGP, Tak Bisa Nikung Sembarangan