Casey Stoner khawatir Honda dan Yamaha mengikuti Suzuki keluar dari MotoGP.
Inggris, NontonMotoGP — Tahun lalu paddock MotoGP dikejutkan oleh keputusan pabrikan Hamamatsu, Suzuki yang memilih keluar dari MotoGP.
Dua pabrikan Jepang yang tersisa, Honda dan Yamaha tahun ini sangat babak belur menghadapi persaingan dan tak mampu melawan pabrikan Eropa.
Legenda MotoGP asa Australia, Casey Stoner khawatir dua pabrikan Jepang ini bisa mengikuti lankah Suzuki keluar dari MotoGP.
Menurut Stoner, situasi sulit yang dihadapi pabrikan Jepang bukan salah mereka sepenuhnya, Honda dan Yamaha menjadi korban perkembangan teknis MotoGP.
“Saya tidak berpikir Honda dan Yamaha harus disalahkan atas situasi saat ini.
Sebaliknya, saya pikir peraturan telah diubah untuk membantu pabrikan Eropa dengan aerodinamika mereka,” kata Stoner mengomentari situasai MotoGP saat ini, berbicara kepada Speedweek.com di sela-sela acara Goodwood Festival of Speed di Inggris.
“Beberapa tahun yang lalu sebenarnya diputuskan untuk melarang semua alat bantu aerodinamis, tapi kemudian rencana ini tiba-tiba dibatalkan lagi.
Itu sebabnya Suzuki meninggalkan MotoGP dan saya khawatir Honda dan Yamaha juga akan mundur karena apa yang kami miliki sekarang bukanlah komitmen mereka.
Motor sekarang menjadi mobil Formula 1 dengan dua roda,” keluh Stoner.
Keberatan bahwa pabrikan Eropa tidak lebih baik dari Jepang saat itu tidak dibiarkan begitu saja.
“Mereka sudah memiliki terowongan angin (untuk menguji aerodinamika) dan semuanya di sini.
Terakhir kali saya melihat, itu masih motor sport dan bukan Formula 1.
Beberapa tahun lalu dikatakan harus menuju ke arah yang berbeda, tapi sekarang tiba-tiba berubah,” klaim Stoner.
“Aerodinamika menghabiskan banyak sumber daya dan juga lebih sulit untuk mengembangkan sesuatu dengan cepat di Jepang daripada di Eropa, tapi itulah inti dari aerodinamika.
Sulit mengatakan apa yang ada di benak para pembuat keputusan di pabrikan Jepang, saya belum berbicara dengan mereka secara pribadi.
Tapi faktanya mereka sedang berjuang dan mungkin tidak mau mengikuti perkembangan ini.
Menurut pendapat saya, seharusnya tidak ada semua winglet dan semacamnya,” demikian pandangan Stoner.
Stoner sendiri keluar dari MotoGP pada akhir musim 2012 silam, jauh sebelum era winglet dan aerodinamika berkembang pesat seperti sekarang. (rs/gp)
BACA: Bradl: Marquez Tak Terkalahkan Jika Pakai Ducati