Tempat kosong yang ditinggalkan oleh Suzuki di MotoGP tidak boleh diisi oleh tim satelit. Mengapa demikian?
Paris, NontonMotoGP — Mulai MotoGP 2023 ini hanya ada lima pabrikan peserta MotoGP, yakni Aprilia, Ducati, Honda, KTM dan Yamaha.
Tiga dari Eropa dan tersisa dua dari Jepang. Pabrikan Hamamatsu, Suzuki mundur setelah kompetisi 2022 yang lalu.
Posisi kosong di Suzuki sebenarnya menarik minat banyak tim Satelit, salah satunya KTM yang ingin membentuk tim ketiga.
Tapi, MotoGP menegaskan bahwa posisi yang ditinggal oleh Suzuki hanya boleh diisi oleh tim pabrikan, bukan tim Satelit.
Dengan harapan pabrikan seperti BMW atau Kawasaki tertarik meramaikan kelas utama Grand Prix.
Herve Poncharal sebagai pemilik tim Tech3, yang juga menjabat presiden IRTA di MotoGP, menjelaskan mengapa posisi yang ditinggalkan Suzuki tidak diberikan kepada tim satelit.
“Skenario yang ideal adalah 24 motor, dengan nam motor pabrikan dan semuanya dengan tim satelit,” kata Poncharal dalam wawancara dengan Motorsport-Total.com, seperti dikutip Motorsport.com.
Untuk membangun tim di MotoGP tidaklah mudah, butuh usaha keras dan modal besar, tidak hanya untuk setahun tapi paling tidak lima tahun.
“Membangun tim MotoGP tidaklah mudah.
Siapa pun yang akan melakukannya akan mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukannya untuk satu musim.
Investasinya akan terlalu besar. Anda membutuhkan setidaknya lima tahun,” jelas pria Prancis itu.
Tentang tim Satelit, saat ini ada enam tim Satelit yang brelaga di kelas utama.
Tiga diantaranya mengikuti Ducati, sementara KTM, Aprilia dan Honda masing-masing memiliki satu tim Satelit.
Dengan Yamaha menjadi satu-satunya pabrikan tanpa tim Satelit di MotoGP. (rs/gp)
BACA: Stoner: Honda dan Yamaha Korban Perkembangan Teknis MotoGP, Khawatir Mundur Seperti Suzuki
