Casey Stoner tak suka dengan Sprint Race MotoGP, dia mengungkap beberapa alasannya.
Inggris, NontonMotoGP — Pada musim 2023 ini pengelola MotoGP, Dorna Sports telah mengubah aturan dan format balapan akhir pekan.
Tambahan paling menarik adalah Sprint Race pada hari Sabtu, jadi ada total dua kali balapan di tiap GP.
Hal ini sangat menarik bagi para penonton, tapi tak semua pembalap suka karena mereka menjadi lebih sibuk dari biasanya.
Sprint Race banyak dikiritik, kali ini datang dari legenda Australia, Casey Stoner.
Stoner menyebut Sprint Race sebagai lawakan, membuat MotoGP berubah menjadi Superbike.
Juara dunia dua kali itu juga menyalahkan Sprint Race atas banyaknya insiden di musim ini, format yang memaksa pembalap tampil ngotot dan tanpa ada banyak waktu untuk persiapan.
“Itu adalah lelucon,” kata Stoner berbicara tentang Sprint Race dalam wawancara dengan Gazzetta, seperti dimuat Motosan.es.
“MotoGP menjadi seperti Superbike, saya tidak akan memberikan poin untuk balapan, balapan diadakan pada hari Minggu.
Sprint telah meningkatkan biaya dan banyak pembalap cedera karena Anda tidak punya waktu untuk menemukan ritme, dan Anda terpaksa mendorong, mengambil risiko,” kritik Stoner.
Stoner juga berbicara tentang situasi sulit yang dihadapi Honda dan Yamaha saat ini.
“Aturan telah dimanfaatkan untuk membantu pabrikan Eropa, Honda atau Yamaha tidak bersalah.
Enam tahun lalu sayap dilarang, tahun berikutnya mereka kembali.
Suzuki sudah mundur dan saya khawatir Honda dan Yamaha akan melakukan hal yang sama karena,” demikian tambah Stoner.
Stoner pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2012 silam. (rs/gp)
BACA: Stoner Menjelaskan Penyakit Misterius yang Membuatnya Kesulitan Naik Motor