KTM dan pabrikan lain cukup senada dalam pandangan mereka terkait perubahan aturan konsesi, yang direncanakan diberikan kepada Honda dan Yamaha.
Silverstone, NontonMotoGP — Pada awal musim 2023 ini pengelola MotoGP, Dorna Sports berusaha untuk memperbaharui sistem konsesi mereka.
Dorna mengajukan proposal agar disepakati semua pabrikan lain, dengan tujuan membantu pabrikan Jepang.
Honda dan Yamaha diusahakan agar mendapat konsesi dengan aturan yang diperbaharui.
Sayangnyak, rencana Dorna tidak disambut baik oleh pabrikan lain, ada alasan jelas mengapa mereka menentang ide tersebut.
Salah satunya KTM, Pit Beirer, Direktur Motorsport Pierer Mobility AG dengan merek KTM, GASGAS dan Husqvarna, menjekaskan tentang proposal Dorna terkait konsesi.
“Ini tentang aspek-aspek yang telah dijelaskan. Ini pada dasarnya ‘konsesi’ yang kembali.
Pada prinsipnya, sekarang harus ada sistem poin persentase,” kata Beirer dalam laporan Speedweek.com.
“Dan mereka yang berada di bawah rata-rata pekerjaan yang lebih baik akan menikmati ‘konsesi’, yaitu mereka akan menerima konsesi.
Ini adalah sistem yang relatif rumit. Anda harus mencapai persentase poin tertentu,” sambungnya.
“Jika Anda tidak mencapai persentase itu, ‘konsesi’ akan berlaku, dan akan berlaku lebih cepat daripada hari ini.
Tapi tidak akan ada manfaat regulasi berupa bahan bakar lebih banyak seperti dulu di era kelas terbuka.
Manfaat didasarkan pada hak istimewa yang sudah ada untuk pendatang baru dalam beberapa tahun terakhir.
Dorna menyarankan untuk mengembalikan ‘konsesi’ ini ke Yamaha dan Honda hampir dalam semalam,” sambungnya lagi.
Tapi Beirer dengan sangat jelas menolak rencana pemberian konsesi untuk Honda dan Yamaha.
“Kami tidak akan mendukung proposal ini,” tegasnya.
“Ada alasan untuk itu. Yamaha adalah runner-up juara dunia pada tahun 2020 dan 2022 dan juara dunia pada tahun 2021.
Honda telah kebobolan terlalu banyak poin konsesi selama satu setengah tahun terakhir dengan podium untuk Marc Marquez dan Pol Espargaro dan kemenangan untuk Alex Rins dan karenanya tidak memenuhi syarat untuk konsesi ini.
Kami menemukan bahwa tidak ada pabrikan yang berada dalam situasi untuk membenarkan kebangkitan pabrikan ini melalui peraturan konsesi baru.
Ini adalah pabrikan yang bagus dan membanggakan, mereka akan menemukan jalur teknisnya sendiri. Tapi mereka tidak membutuhkan ‘konsesi’,” jelas Beirer.
Menurut Pierer, pabrikan ada kalahnya berjuang menuju puncak, tapi butuh waktu untuk melakukannya.
“Apa yang harus dikatakan pabrikan lain yang telah berjuang menuju puncak.
Berapa lama Ducati berjuang untuk kembali ke puncak setelah 2007.
Kami dan Aprilia juga bertarung. Hanya karena Yamaha belum memenangkan balapan tahun ini bukan berarti mereka membutuhkan konsesi,” demikian tegas Beirer.
Tak hanya KTM, pabrikan lain juga hampir memiliki pandangan senada dan enggan memberikan konsesi untuk Honda dan Yamaha. (rs/gp)
BACA: Presiden HRC Berharap Dapat Konsesi MotoGP: Ini Akan Menjadi Berkah Bagi Honda