Pembalap Honda itu melanjutkan mode setengah Zen, di mana dia bertahan setelah mengoleksi lima crash dalam 2,5 hari MotoGP Jerman. Ia pun tertahan pada peringkat ke-19 klasemen dengan 19 poin dengan beberapa kali perawatan cedera.
Marquez pun menyurutkan ambisi serta nyali agar tidak melukai dirinya sendiri, sambil menunggu uji coba kolektif yang akan berlangsung di Misano. Ia akan menguji versi pertama prototype yang diproyeksikan Honda RC213V untuk 2024.
Sensasi dari tes itu akan menentukan tindakan yang akan diambil untuk masa depannya. Hingga saat itu tiba, Marquez tidak punya pilihan selain berada dalam situasi yang tidak biasa dihadapi, yaitu tidak muncul dalam jajaran kandidat yang memungkinkan untuk naik podium.
Montmelo bukanlah salah satu trek favoritnya. Dalam delapan kunjungannya, pembalap 30 tahun itu telah mengumpulkan 2 kemenangan dan 6 podium, sementara pada dua kesempatan lainnya ia crash.
“Kali ini, lebih mudah bagi Anda untuk memenangkan lotere daripada bagi saya untuk finis di podium,” canda Marquez pada Kamis (31/8/2023). “Tikungan panjang sirkuit ini, tanjakan, menyoroti titik-titik lemah dari motor kami.
“Saya akan melanjutkan dengan mentalitas yang sama seperti di Silverstone dan Austria. Saya akan memberikan 100 persen, atau 95 persen. Saya pernah mengalami kesulitan di sirkuit ini di masa lalu, dan kali ini saya akan lebih menderita lagi.”
Dengan waktu kurang dari sepekan sebelum tes Misano, Marquez kembali ditanya apa yang ia harapkan di sana.
“Kami harus mengubah banyak hal. Dalam proyek seperti Honda, kami harus melihat mengapa kami tertinggal jauh. Yang penting adalah semua pembalap Honda bersatu, kami mengeluhkan hal yang sama. Solusinya harus ke arah yang sama,” tambah pembalap asal Catalan itu.
Marc Márquez, Repsol Honda Team
Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images