Tabrakan yang terjadi di Tikungan 1 Sirkuit Barcelona memicu kekacauan dan membawa dampak yang mengerikan bagi para pembalap yang terlibat. Salah satu pemandangan yang paling mengejutkan adalah saat Pecco terlempar dari motornya dan kakinya ditabrak oleh rider KTM, Brad Binder. Meskipun demikian, sang juara dunia MotoGP hanya mengalami memar, sedangkan rekan setimnya di Ducati, mengalami patah pergelangan kaki kiri dan tangan kiri dan harus menjalani operasi. Insiden ini mengingatkan pada peristiwa dua tahun lalu di Mugello, Italia, ketika seorang pembalap remaja, Jason Dupasquier, kehilangan nyawanya karena ditabrak oleh Ayumu Sasaki. Kejadian serupa juga terjadi di Grand Prix San Marino pada tahun 2010, ketika pembalap muda Jepang, Shoya Tomizawa, meninggal setelah terjatuh dan ditabrak oleh Alex De Angelis dan Scott Redding. Namun, kecelakaan yang paling berkesan bagi penggemar balap motor adalah kematian Marco Simoncelli di MotoGP Malaysia pada tahun 2011. Pembalap muda andal asal Italia ini mengalami kecelakaan yang fatal, dengan Colin Edwards dan Valentino Rossi yang menabraknya. Ayah Marco, Paolo Simoncelli, yang menunggu di depan pusat medis sirkuit dengan harapan yang masih tergenggam erat, tidak akan pernah melupakan momen tersebut. Setelah kehilangan yang tragis itu, Paolo menjauh dari dunia balap motor dan membentuk sebuah yayasan, tetapi secara perlahan ia kembali ke dunia balap sebagai bos tim ‘Sic58 Scuadra Corse’, yang berkompetisi di Moto3. Setelah kejadian akhir pekan lalu, Paolo mengungkapkan pandangannya mengenai balapan MotoGP dan mengucapkan rasa syukurnya atas kesalahan Enea Bastianini yang memungkinkan Pecco Bagnaia keluar tanpa cedera serius. Pertarungan di lintasan balap memang sarat dengan risiko, tetapi hal tersebut adalah bagian dari gairah balap motor yang tidak bisa dihindari. Meskipun kecelakaan ini menarik perhatian dengan kejadian yang spektakuler, Bagnaia tetap melanjutkan komitmennya untuk berkompetisi di Grand Prix San Marino di Misano, yang juga menjadi tempat mengenang Marco Simoncelli.
Keajaiban Kesalahan Bastianini: Berkatnya, Bagnaia Selamat!
387