Pembaruan aerodinamika terbaru yang dilakukan oleh KTM telah menyulut kekesalan dari pihak Aprilia. Selain melakukan modifikasi pada fairing RC16, pabrikan Austria ini juga memperkenalkan sayap depan yang membuat para insinyur di Noale tercengang. Pada tes musim dingin di Sepang, Aprilia pernah mengusung sayap depan inovatif yang kemudian menimbulkan kecurigaan dari direktur teknik kejuaraan, Danny Aldridge.
Menurut Aldridge, solusi yang diterapkan oleh tim Aprilia diinterpretasikan sebagai pelanggaran regulasi teknis yang memungkinkan adanya dua profil spoiler di setiap sisi fairing. Aprilia telah berhasil mengintegrasikan kedua elemen tersebut melalui desain khusus pada airbox, yang menggunakan bibir untuk menghubungkan kedua flap.
Aldridge mempertanyakan solusi yang diterapkan oleh Aprilia dan memaksa para ahli aerodinamika tim tersebut untuk mengevaluasi penggunaan sayap di dekat airbox. Hal ini mengakibatkan pembatalan pekerjaan yang telah dilakukan di terowongan angin dan memaksa tim untuk merombak konsepnya.
Yang mengejutkan, konsep aerodinamika yang pada awalnya ditolak oleh Aprilia ternyata merupakan solusi yang berhasil digunakan oleh KTM. Rancangan bibir saluran masuk airbox telah diidentifikasi dalam perpindahan kedua flap, sehingga menjadi pertanyaan bagaimana ide yang dianggap ilegal pada awalnya dapat menjadi valid di tengah-tengah kejuaraan.
Kematangan solusi aerodinamika ini menghadirkan tanggapan bahwa perkembangan penelitian aerodinamika menuju konsep yang semakin kompleks akan memberikan peluang penting untuk meningkatkan kinerja motor. Namun, hal ini juga harus dikendalikan oleh para spesialis yang memahami tujuan dari pola aliran udara.
Penting bagi MotoGP untuk memperkuat kelompok kerja teknis di bawah arahan Danny Aldridge, yang dapat menafsirkan dengan akurat tujuan sebenarnya dari solusi-solusi yang digunakan. Evolusi yang cepat dalam MotoGP, termasuk perubahan yang cepat dalam motor, menuntut adanya staf yang dapat mencegah penggunaan solusi yang terlalu ekstrem.
Dalam konteks ini, kita perlu mengingat bahwa komponen seperti ‘sendok’ roda belakang yang diperkenalkan pada tahun 2019, awalnya dijelaskan sebagai aksesori yang berguna untuk mendinginkan ban. Namun, peran aerodinamisnya baru terlihat pada evolusi berikutnya. Oleh karena itu, MotoGP harus tetap berada di garis depan dalam mengontrol perubahan-perubahan aerodinamika agar tidak melenceng terlalu jauh dari tujuan aslinya.