Perseteruan Desain Helm di Antara Bezzecchi dan Bagnaia di Misano.
Pada balapan di Misano, Alex Marquez, Brad Binder, Fabio Di Giannantonio, Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi, Luca Marini, dan Franco Morbidelli turun dengan desain helm yang spesial. Dua di antara mereka, yaitu Bezzecchi dan Bagnaia, memiliki perseteruan pribadi terkait desain helm mereka. Setelah menyelesaikan balapan di podium, Bezzecchi ditanya apakah ia memenangi duel helm lawan, dan ia menjawab dengan yakin, “Tentu saja.” Ini kemudian memicu perdebatan lucu antara kedua pembalap yang berasal dari VR46 Academy. Bezzecchi menyatakan bahwa helmnya jauh lebih bagus, namun Bagnaia menimpali dengan mengatakan bahwa cerita di balik helmnya jauh berbeda. Meskipun begitu, Bagnaia mengakui bahwa ia tidak bisa menceritakan kisah tentang helm Misano, dan Bezzecchi menegaskan bahwa itulah yang ia maksud sebelumnya.
Bagnaia menggunakan helm dengan dominasi warna biru muda dan gambar beruang merah muda di bagian atas. Bezzecchi mengenang saat ia meraih kemenangan pertamanya dan mulai dipanggil “Simply The Bez” di televisi Italia. Ia juga terinspirasi oleh lagu “Simply The Best” milik Tina Turner dan menggunakan desain helm tersebut di Misano. Desain helmnya menampilkan seorang pria berambut keriting yang sedang bernyanyi di depan mikrofon di bagian atas. Bezzecchi memiliki hasrat yang besar terhadap musik dan memutuskan untuk menambahkan sentuhan musik dalam desain helmnya dengan memasang mikrofon di atasnya. Bersama dengan perusahaan desain Starline, mereka menciptakan gambar tersebut. Desain helm Bezzecchi penuh dengan warna-warni cerah yang mencerminkan musim panas.
Selain itu, Bezzecchi juga memberi nama lagu-lagu tertentu dalam daftar putar di helmnya. Lagu-lagu tersebut mencakup judul seperti “Same Beat, Same Team”, “Don’t Crash Me Again”, dan “Superstylish Helmet”. Melalui lagu “Same Beat, Same Team”, Bezzecchi ingin menekankan bahwa ia akan terus berkompetisi untuk tim VR46 di musim MotoGP 2024. Sementara itu, melalui lagu “Don’t Crash Me Again”, ia ingin mengirim pesan kepada rekan-rekannya untuk tidak membuatnya terlibat dalam kecelakaan awal lagi. Bezzecchi juga menentukan waktu putaran untuk setiap lagu dalam daftar putar, yang berkaitan dengan pencapaiannya dalam balapan, seperti meraih pole position MotoGP pertamanya. Secara keseluruhan, Bezzecchi merasa bahwa desain helmnya jauh lebih keren daripada helm lawan.
Sama seperti helm Bezzecchi, helm Bagnaia juga dibuat oleh para desainer di Starline. Mereka juga menggarap helm rider KTM, Brad Binder, di Misano. Bagnaia mencoba mengalihkan perdebatan dengan membicarakan performanya dalam balapan. Ia mengingatkan Bezzecchi bahwa ia pernah disalip dari sisi luar dalam dua kesempatan selama akhir pekan tersebut. Namun Bezzecchi cepat menyerang balik dengan menyinggung fakta bahwa ia yang berada di urutan ketiga. Meskipun terjadi perdebatan terkait desain helm, kedua pembalap ini tetap fokus pada hasil balapan dan saling memotivasi satu sama lain untuk tampil lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Dengan desain helm yang keren dan unik, Alex Marquez, Brad Binder, Fabio Di Giannantonio, Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi, Luca Marini, dan Franco Morbidelli menunjukkan kreativitas dan karakter pribadi mereka di lintasan Misano. Desain helm ini bukan hanya menjadi identitas visual mereka, tetapi juga mewakili cerita dan pesan yang ingin mereka sampaikan. Bagi Bezzecchi, helmnya dengan gambar pria berambut keriting yang bernyanyi menggambarkan hasratnya terhadap musik dan semangatnya di atas lintasan. Sedangkan bagi Bagnaia, helmnya dengan warna biru muda dan gambar beruang merah muda mencerminkan kepribadian yang tenang namun tangguh. Desain helm ini menjadi manifestasi dari keunikan dan semangat pembalap di MotoGP, yang selalu berjuang untuk menjadi yang terbaik di tiap balapan.