“Sulit Untuk Membandingkan Kinerja Tulovic di Kejuaraan Eropa dan Dunia Moto2”
Setelah memenangkan Kejuaraan Eropa Moto2 2022, Lukas Tulovic mendapat kesempatan kedua untuk berkompetisi di Kejuaraan Dunia Moto2. Sebagai pengganti Marcel Schrötter di tim IntactGP, pembalap Jerman ini berharap bisa menghadapi tantangan yang lebih sulit di level dunia. Meskipun ia mendominasi Kejuaraan Eropa tahun lalu, Tulovic menyadari bahwa sulit untuk membandingkan performanya dengan rute-rute seperti Jerez atau Barcelona. Ia mengaku telah membuat kemajuan sebagai pembalap, meskipun awal musim ini agak menyusahkan karena cedera pergelangan tangannya. Meskipun begitu, Tulovic merasa senang dengan posisi kesebelas yang ia raih di Le Mans, meski kemudian mengalami fase yang sulit di Mugello, Sachsenring, dan Assen.
Sejauh ini, Tulovic sudah dua kali masuk Q2, yaitu di Le Mans dan Spielberg. Ia berhasil mengumpulkan poin sebanyak tiga kali setelah finis di posisi ke-15 di Jerez, posisi ke-11 di Le Mans, dan posisi ke-10 di Spielberg. Ia seringkali mengalami defisit pada sesi Jumat, tetapi ia mampu menguranginya seiring berjalannya akhir pekan. Tapi, Tulovic dan timnya masih mengalami kesulitan dalam menemukan set-up terbaik. Mereka seringkali belum memiliki basis kerja di awal akhir pekan, sehingga mereka masih harus bekerja di jendela yang lebih besar. Hal ini berpengaruh pada performa Tulovic di kualifikasi dan balapan.
Tulovic menyadari bahwa level di Moto2 sangatlah tinggi. Ia harus bisa menemukan peningkatan kecepatan sebesar tiga hingga 0,5 detik, tergantung pada rute yang dia hadapi, agar bisa bersaing di posisi sepuluh besar. Ia menyadari ada kekurangan pada beberapa aspek, seperti pada rem atau roda depan. Ia ingin mendekatkan diri dengan pembalap terdepan pada kualifikasi maupun total waktu balapan.
Di balapan di Barcelona, Tulovic menunjukkan kecepatan yang bagus. Namun, kontak dengan rekan setimnya, Senna Agius, membuat Tulovic tertinggal jauh di belakang. Meski demikian, ia berhasil memimpin grup pebalap dari posisi ke-19 dan mampu meraih beberapa poin. Sayangnya, Ia mengalami kecelakaan di lap terakhir di Misano setelah bersenggolan dengan Izan Guevara. Meskipun tidak mengalami cedera serius, kecelakaan ini menjadi momen pahit bagi tim IntactGP.
Kedua pembalap IntactGP, Tulovic dan Binder, mengalami banyak kesialan dan cedera musim ini. Ini mengganggu kemampuan mereka untuk saling mendorong dan mendukung satu sama lain dalam mengambil langkah maju. Tulovic berharap agar mereka bisa memiliki musim yang bersih di mana mereka bisa membangun semuanya dan saling bertukar pikiran. Binder berencana untuk kembali tampil di seri perdana di India yang akan datang, sementara Tulovic sudah mengetahui rute-rute di balapan luar negeri sejak 2019.
Tulovic juga telah berkompetisi di kelas MotoE dan berhasil memenangkan balapan di Spielberg pada tahun 2021. Ia semakin berkembang secara mental sejak 2019, ketika karier balapnya hampir terancam akibat kepergian tim Kiefer. Ia menjadi lebih dewasa dan telah mengalami perkembangan pesat selama tiga tahun terakhir. Meski demikian, eksistensinya di Kejuaraan Dunia Moto2 masih belum jelas. Tulovic mengaku lebih fokus untuk memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang ia dapatkan dan berharap bisa mendapatkan hasil yang lebih baik di masa depan.
Dalam balapan di luar negeri, Tulovic harus membuktikan bahwa ia bisa mengambil langkah selanjutnya. Tujuannya adalah untuk semakin dekat dengan posisi sepuluh besar dan meraih sebanyak mungkin poin. Tulovic menyadari bahwa motivasi sangat penting dalam olahraga ini, terutama ketika harus menghadapi situasi yang sulit. Ia terinspirasi oleh perjuangan pembalap MotoGP seperti Marc Marquez dan Fabio Quartararo dalam keluar dari situasi sulit. Tulovic berharap bisa terus mempertahankan motivasinya dan melihat gambaran besar dalam karier balapnya.