“Insiden tabrakan di Tikungan 1 menjadi perhatian utama dalam balapan MotoGP dan dibutuhkan hukuman yang lebih berat untuk mencegah hal ini terjadi.”
Pada Sprint Race ke-11 di Sirkuit Internasional Buddh, terjadi kecelakaan di Tikungan 1 yang melibatkan lima pembalap. Marco Bezzecchi dan Luca Marini dari tim VR46 Ducati bertabrakan di Tikungan 1, dengan Luca Marini mengalami patah tulang selangka, sementara Marco Bezzecchi terjatuh di belakangnya dan berakhir di posisi kelima. Selain itu, Stefan Bradl dari LCR Honda juga bersenggolan dengan pembalap Tech3, Augusto Fernandez, yang menyebabkan Pol Espargaro juga jatuh dalam kecelakaan tersebut. Ini merupakan kali ketiga dalam empat seri balapan MotoGP terjadi kecelakaan di Tikungan 1, setelah kecelakaan serupa di MotoGP Catalunya dan Sprint Race MotoGP Austria.
Setelah kejadian ini, Marini dikenai hukuman long lap penalty karena tabrakan dengan Bezzecchi, yang akan dijalani di balapan berikutnya jika ia fit untuk berpartisipasi setelah absen di GP India. Namun, hukuman ini adalah hukuman standar untuk insiden semacam itu. Enea Bastianini sendiri menunggu untuk menjalani long lap penalty atas insiden di Tikungan 1 Barcelona, sedangkan Jorge Martin akan menjalani hukuman yang sama di GP Austria.
Beberapa pembalap juga mengutarakan pendapat mereka terkait insiden ini. Aleix Espargaro, yang terganggu oleh kekacauan di Tikungan 1 pada Sprint Race MotoGP India, berpendapat bahwa hukuman yang lebih berat perlu diberikan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan. Menurutnya, solusinya adalah memberikan hukuman yang keras di tikungan pertama agar semua pembalap mengerem lebih awal di Tikungan 1.
Pendapat ini juga didukung oleh Fabio Quartararo, yang mengatakan bahwa orang yang melakukan sesuatu yang tidak wajar di Tikungan 1 harus dikenai hukuman yang sangat berat. Meskipun insiden yang terjadi adalah antara dua rekan setim, Quartararo menilai bahwa hukuman yang seharusnya diberikan harus tetap berlaku. Jack Miller dari KTM pun berpendapat bahwa kecelakaan di Tikungan 1 merupakan hal yang tak terelakkan dan normal terjadi pada tikungan yang sempit.
Di sisi lain, Pol Espargaro tidak sependapat dengan saran hukuman yang lebih berat. Ia berpendapat bahwa insiden seperti ini selalu tak terhindarkan dan pembalap selalu dapat melakukan sesuatu untuk menghindarinya. Namun, ia setuju bahwa jika terjadi insiden serupa di masa depan, hukuman yang lebih berat harus diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap keseriusan insiden tersebut.
Pada akhirnya, terdapat pendapat yang berbeda-beda mengenai hukuman yang harus diberikan dalam kasus insiden di Tikungan 1. Beberapa pembalap mengusulkan hukuman yang lebih keras, sementara yang lain berpendapat bahwa insiden semacam itu tak bisa dihindari. Semoga dengan adanya diskusi ini, dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.