Aleix Espargaro mengalami masalah mesin karena cuaca panas yang menyebabkan motor Aprilia-nya “mendidih” di Grand Prix India.
Grand Prix India pertama dalam sejarah MotoGP yang digelar pada 22 Maret 2023 diwarnai dengan cuaca panas yang sangat berpengaruh. Karena itu, panitia memutuskan untuk mengurangi jarak balapan menjadi 21 lap dari rencana semula 24 lap. Cuaca yang panas ini memunculkan masalah bagi para pembalap, seperti yang dialami oleh Jorge Martin yang mengalami dehidrasi meskipun berhasil finis kedua di belakang Marco Bezzecchi dan di depan Fabio Quartararo.
Masalah yang sama juga dialami oleh Aleix Espargaro, pembalap asal Granollers. Pada sesi latihan pertama, dia masih mampu menempati posisi kesembilan. Namun, pada lap pertama balapan, Espargaro tercecer di posisi kesembilan bersama dengan Brad Binder dan Joan Mir. Meskipun Binder dan Mir akhirnya finis di urutan keempat dan kelima setelah insiden yang menimpa Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, Espargaro tidak dapat melanjutkan pertarungannya karena motornya yang bermasalah.
Setelah balapan, tim mekanik Aprilia melakukan analisis mendalam terhadap RS-GP dan menemukan bahwa masalah terletak pada motor yang selalu menderita akibat temperatur tinggi. Espargaro menyampaikan bahwa masalah ini telah terjadi setidaknya selama “dua atau tiga” tahun, meskipun ia mengindikasikan bahwa sumber masalahnya mungkin berasal dari 2019.
Espargaro juga mengungkapkan bahwa masalah motor yang bermasalah saat cuaca panas membuatnya sulit untuk menyelesaikan balapan. Pada suhu di atas 45 derajat Celcius, Espargaro merasa motor sulit dikendalikan karena panas yang dihasilkannya. Namun, dia merasa performa motor di balapan kali ini berjalan dengan baik karena memiliki lebih banyak ban belakang daripada Binder atau Mir, sehingga dia yakin bisa finis di posisi keempat.
Pembalap Aprilia ini menegaskan bahwa masalah yang dialami bukan disebabkan oleh kerusakan pada girboks seperti yang dialami oleh Yamaha pada Jumat dengan motor Quartararo. Menurut Espargaro, girboksnya berfungsi dengan baik, namun motor berhenti karena kehabisan tenaga.
Espargaro menyoroti bahwa masalah ini telah terjadi dalam dua atau tiga musim terakhir, bahkan mungkin empat musim terakhir. Cuaca panas selalu menjadi tantangan bagi timnya dan dengan konfigurasi aerodinamika saat ini, masalah semakin memburuk. Oleh karena itu, Espargaro berharap masalah ini segera dapat diperbaiki karena tidak hanya pembalap yang menderita tetapi juga seluruh tim.