Marc Marquez Bimbang Tentang Masa Depan Bersama Honda atau Ducati.
Masa depan Marc Marquez sebagai juara MotoGP enam kali menjadi sorotan. Ia tampak bimbang apakah akan tetap setia dengan Honda hingga akhir kontraknya atau mencoba mengendarai Ducati yang disediakan oleh Gresini Racing. Sebelum memulai tur Asia, Marquez mengungkapkan pandangannya ke tahun 2024 yang berada di antara India dan Jepang. Semua tanda menunjukkan bahwa keputusannya tidak akan diumumkan kepada publik.
Motorsport.com memahami bahwa Honda tidak akan menghalangi kepergian pembalap Spanyol ini. Namun, Marquez sendiri belum jelas apakah akan memutuskan hubungannya yang sudah berlangsung sejak debut di MotoGP pada tahun 2013. Selama itu, ia berhasil memenangkan enam gelar di kategori premier.
Manajer tim HRC, Alberto Puig, berusaha menyiapkan rencana penanggulangan agar Marquez memberikan kesempatan terakhir bagi Honda untuk mengubah pendekatan mereka terhadap desain dan proyeksi prototipe motornya. Salah satu strateginya adalah merekrut sejumlah insinyur yang memiliki spesialisasi dalam bidang aerodinamika, yang saat ini sangat penting di MotoGP.
Marquez sendiri tidak memberikan kepastian tentang klub mana yang akan diikutinya pada musim depan. Ia mengatakan fokusnya saat ini adalah di lintasan dan tidak ingin membahas hal tersebut. Keputusan akhirnya akan diputuskan setelah pertemuan dengan petinggi Honda yang dihadiri oleh Shiniji Aoyama, kepala divisi roda dua pabrikan.
Marquez menekankan bahwa hasil pertemuan dengan petinggi Honda bisa saja mengubah keputusannya. Saat ini, ia lebih memilih untuk tidak membahas masalah ini dan tetap fokus pada kompetisi. Pembalap berusia 30 tahun ini berharap dapat mencapai hasil yang mirip dengan akhir pekan lalu di India, di mana ia berhasil naik podium kedua dalam Sprint Race.
Selain itu, Rabu ini, kalender sementara untuk musim depan juga diresmikan, dengan 22 jadwal balapan, yang lebih banyak dari sebelumnya. Untuk Marquez dan pembalap lainnya, pengenalan format akhir pekan baru yang diperkenalkan tahun ini, dengan Sprint Race, sangat menuntut dan menimbulkan tekanan yang besar. Marquez juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kelelahan dan potensi kesalahan yang dapat terjadi dengan jadwal yang padat tersebut.