Johann Zarco Tolak Tawaran Perpanjangan Kontrak dari Ducati dan Membuka Peluang Bergabung dengan Tim Repsol Honda.
Johann Zarco Memilih Honda Repsol Daripada Ducati Pramac
Pembalap Prancis, Johann Zarco, telah membuat keputusan mengejutkan dengan menolak tawaran perpanjangan kontrak dari Ducati untuk musim depan. Ia memilih untuk menerima tawaran dari tim satelit Honda, LCR, yang memberikannya kesepakatan yang lebih lama hingga dua musim ke depan. Meskipun Zarco menyadari bahwa Ducati menawarkan motor terbaik di grid, ia lebih memilih kesepakatan yang lebih lama daripada memiliki motor yang kompetitif.
Namun, ketika tinta pada kontraknya dengan Honda belum kering, Zarco mendengar kabar bahwa Marc Marquez akan pindah pabrikan. Marquez menawarkan dirinya sebagai pengganti juara dunia MotoGP enam kali tersebut di tim resmi Honda yang sedang mencari pembalap untuk melengkapi barisan pembalapnya untuk musim depan. Meskipun Honda akhirnya memilih Miguel Oliveira sebagai pengganti Marquez, Zarco melihat celah yang memungkinkannya untuk bergabung dengan tim Repsol.
Keputusan Zarco untuk bergabung dengan tim Repsol Honda akan membuka peluang bagi dirinya untuk menjadi pembalap pabrikan. Meskipun ini berarti membongkar tim Cecchinello, Zarco yakin bahwa keputusannya akan membuat Lucio Cecchinello kesulitan. Zarco menyadari bahwa Honda sedang bernegosiasi dengan pembalap lain seperti Miguel Oliveira untuk musim 2024, tetapi ia mendesak HRC untuk memilihnya sebagai pengganti Marquez.
Zarco menganggap bahwa dirinya adalah pilihan yang masuk akal bagi Honda karena Honda akan kehilangan satu pembalap pada musim depan. Dengan memiliki kontrak dengan Honda, Zarco merasa bahwa dipromosikannya dirinya sebagai pembalap pabrikan adalah hal yang masuk akal. Zarco menyadari bahwa hal ini bukanlah promosi, tetapi posisi yang prestisius sebagai pembalap pabrikan.
Meski Rins meninggalkan Honda karena kurangnya perhatian yang diberikan oleh tim, Zarco yakin bahwa segalanya akan berbeda bagi dirinya. Meskipun tetap bertahan di LCR, Zarco merasa bahwa pekerjaannya akan sama seperti di tim pabrikan karena ia memiliki kontrak untuk memiliki motor pabrikan dan bekerja untuk mengembangkannya. Namun, menjadi bagian dari tim resmi Honda adalah posisi yang lebih prestisius, seperti yang pernah dirasakan oleh Marquez.
Zarco mengakui bahwa kemungkinan untuk bergabung dengan Repsol Honda membuatnya termotivasi. Baginya, kabar ini membuka peluang dan ia merasa senang dengan risiko yang diambilnya untuk meninggalkan Ducati dan menghadapi tantangan dengan Honda pada saat yang sulit. Zarco yakin bahwa menjadi pembalap pabrikan akan menjadi pilihan yang bagus baginya.
Keputusan Zarco untuk bergabung dengan tim Repsol Honda tentu akan membuat Lucio Cecchinello kesulitan. Zarco sadar bahwa keputusannya ini akan membuat manajer timnya memiliki kesulitan dalam mengelola musim tim. Namun, Zarco berharap bahwa keputusannya ini tidak akan menciptakan konflik di antara keduanya.
Dalam menghadapi GP Indonesia, Zarco merasa termotivasi dengan kemungkinan bergabung dengan Repsol Honda. Ia menyadari bahwa keputusannya ini adalah sebuah tantangan yang sulit, tetapi ia yakin bahwa menjadi pembalap pabrikan adalah pilihan yang tepat baginya. Zarco yakin bahwa keputusannya ini akan membuat Lucio Cecchinello kesulitan, tetapi ia berharap bahwa hal ini tidak akan menciptakan konflik di antara keduanya.
Dengan keputusan Zarco untuk bergabung dengan tim Repsol Honda, kita akan melihat bagaimana perjalanan karirnya berlanjut dan apakah ia dapat menghadapi tantangan tersebut. Meski demikian, Zarco telah menunjukkan keberaniannya dengan mengambil risiko meninggalkan tim yang menawarkan motor terbaik di grid untuk bergabung dengan tim yang memberikan kesepakatan yang lebih lama.