Home News MotoGP Pembalap MotoGP Bentuk Serikat Pekerja untuk Suara Lebih Besar

Pembalap MotoGP Bentuk Serikat Pekerja untuk Suara Lebih Besar

by Dita
riders parade 1

“Pembalap MotoGP membentuk asosiasi untuk memberikan suara lebih besar dalam isu-isu tertentu dan membahas upah minimum serta asuransi bersama.”

Para pembalap MotoGP sedang mempertimbangkan untuk membentuk serikat pekerja yang bertujuan untuk memberikan suara yang lebih besar kepada para pembalap dalam isu-isu tertentu dengan badan-badan pengatur kejuaraan. Mereka juga ingin membahas upah minimum atau asuransi bersama untuk membantu pemulihan pembalap yang mengalami cedera serius. Ide ini sudah lama ada di dunia Formula 1 (F1), dengan GPDA yang diketuai oleh mantan pembalap Alexander Wurz dan George Russell yang bertindak sebagai direktur.

Pada Kamis, 31 Agustus, sebelum MotoGP Catalunya, para pembalap telah melakukan pertemuan pertama terkait pembentukan asosiasi ini. Sylvain Guintoli, pembalap asal Prancis yang juga memenangi gelar World Superbike pada tahun 2014, dianggap sebagai orang yang tepat untuk menjadi juru bicara dalam serikat pekerja ini. Hal ini disebabkan oleh pengalamannya di dunia balap, hubungan baik dengan berbagai pihak, dan kemampuannya untuk membawa diri dengan baik secara politis.

Salah satu momen yang menjadi pemicu pembentukan serikat pekerja ini adalah ketika hujan turun di India dan banyak pembalap menyadari perlunya perwakilan untuk menjaga mereka. Ada pertanyaan tentang apakah Sprint Race harus diadakan jika hujan lebat, mengingat bahaya yang ditimbulkan di beberapa bagian lintasan. Sebagian besar pembalap sepakat untuk berdiri bersama dalam hal ini, meskipun ada beberapa yang tetap berada di pinggir lintasan.

Setelah kejadian di India, Guintoli telah mempelajari prosedur hukum dan yuridis yang diperlukan untuk pembentukan organisasi semacam ini. Meskipun tidak hadir di Indonesia akhir pekan ini, Guintoli berencana untuk melakukan perjalanan ke Australia minggu depan untuk menyampaikan posisinya. Rencananya adalah setelah semua informasi yang diperlukan telah terkumpul, ia akan membuat sebuah dokumen dalam bentuk memorandum yang akan ditandatangani oleh semua pembalap. Dokumen ini akan menjadi titik awal komitmen para pembalap terhadap organisasi dan tanggung jawab yang menyertainya.

Dengan adanya serikat pekerja ini, diharapkan suara para pembalap MotoGP dapat lebih didengar dalam isu-isu tertentu dengan badan-badan pengatur kejuaraan. Mereka juga berharap dapat membahas upah minimum atau asuransi bersama untuk membantu pemulihan pembalap yang mengalami cedera serius. Sebagai contoh, di F1, GPDA telah berhasil memperjuangkan kepentingan pembalap dalam berbagai hal, seperti keselamatan dan regulasi balap.

Dalam dunia balap, kepentingan pembalap sering kali terabaikan oleh kepentingan finansial dan komersial. Dengan adanya serikat pekerja ini, para pembalap MotoGP berharap dapat memiliki suara yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai isu yang memengaruhi mereka secara langsung. Mereka juga ingin memastikan bahwa pembalap mendapatkan perlindungan dan hak-hak yang layak sebagai pekerja dalam olahraga ini.

Pembentukan serikat pekerja ini tentu saja tidak mudah dan membutuhkan kerja sama semua pihak. Namun, dengan adanya komitmen dan dukungan dari para pembalap MotoGP, diharapkan serikat pekerja ini dapat terbentuk dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembalap MotoGP secara keseluruhan.

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.